Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ditutup Melemah 9,59 Poin akibat "Profit Taking"

Kompas.com - 04/06/2014, 16:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan hari ini, Rabu (4/6/2014) berakhir di zona merah, menyusul aksi ambil untung yang dilakukan investor. Selain itu, sentimen mengenai kondisi dalam negeri juga ikut memberi kontribusi terhadap pelemahan indeks.

Pada pukul 16.00, IHSG ditutup melemah sebesar 9,59 poin atau 0,19 persen di level 4.932,56. Volume transaksi mencapai 4,22 miliar lot saham senilai Rp 5,37 triliun. Sebanyak 129 saham diperdagangkan menguat, 151 saham melemah dan 96 saham stagnan.

Sebagaimana diketahui, penguatan yang terjadi dalam dua hari berturut-turut mendorong investor untuk merealisasikan keuntungannya. Hal lainnya, faktor yang juga ikut menyumbang pelemahan adalah nilai tukar rupiah yang terus melemah, seiring defisit neraca perdagangan yang semakin membesar.

Di sisi lain, tekanan inflasi bulanan diprediksi akan semakin besar pada Juni dan Juli karena persiapan bulan puasa dan hari raya. Hal ini turut memberi tekanan terhadap indeks.

Saham-saham yang memberi turnover negatif terbesar adalah BBRI (Rp 10.275), TLKM (Rp 2.520), BBCA (Rp 11.050), ADHI (Rp 3.010) dan LSIP (Rp 2.290).

Adapun, saham-saham yang memberikan turnover positif kepada pemegang saham adalah LPKR (Rp 1.045), GJTL (Rp 1.835), WIKA (Rp 2.330), UNVR (Rp 30.275) dan PLAS (Rp 1.440).

Sektor-sektor saham yang melemah adalah agribisnis (-0,57 persen), pertambangan (-0,31 persen), aneka industri (-0,23 persen), infrastruktur (-0,72 persen), keuangan (-0,78 persen) dan perdagangan (-0,06 persen).

Sementara, sektor saham yang menguat yaitu industri dasar (0,02 persen), konsumer (0,24 persen), properti (0,09 persen) dan manufaktur (0,06 persen).

Bursa regional pada hari ini juga terkena aksi profit taking, sehingga sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik memerah. Indeks Hang Seng melemah sebesar 0,6 persen menjadi 23.151,71. Meski demikian, indeks Nikkei menguat sebesar 0,22 persen di level 15.067,96.

Nilai tukar rupiah pada hari ini kembali melemah meskipun hanya tipis sebesar 0,03 persen, menyusul masih terjadinya defisit neraca perdagangan akibat besarnya angka impor ketimbang ekspor. Rupiah diperdagangkan di level Rp 11.810 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com