Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi - JK Janji Kembangkan Transportasi Murah Energi

Kompas.com - 06/06/2014, 11:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia setiap tahun menghabiskan dana yang cukup besar untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2014 saja misalnya, pagu belanja untuk subsidi BBM mencapai Rp 285 triliun atau naik Rp 74,3 triliun dari pagu sebesar Rp 210,7 triliun yang telah ditetapkan dalam APBN 2014.

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla memandang pembengkakan dana subsidi BBM tersebut tidak produktif. Oleh karena itulah kalau terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berjanji akan merancang strategi untuk melakukan transformasi energi dari yang selama bertumpu pada BBM ke sumber energi lain yang lebih murah.

Khusus untuk energi di sektor transportasi misalnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden ini punya program untuk mengalihkan sumber energi sektor transportasi dari yang selama ini masih bertumpu pada bahan bakar minyak ke gas.

Sri Adiningsih, salah satu anggota Tim Ekonomi Joko Widodo - Jusuf Kalla mengatakan bahwa salah satu langkah penting yang akan mereka lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut adalah segera menggenjot pembangunan infrastruktur gas. "Selama ini pembangunan infrastruktur ini tidak dilakukan, itu yang akan dijalankan," kata Sri kepada KONTAN Kamis (5/6/2014).

Arif Budimanta, Ketua Tim Ekonomi Joko Widodo- Jusuf Kalla mengatakan, ada dua strategi yang akan dijalankan oleh pasangan tersebut untuk menggenjot pembangunan infrastruktur gas. Pertama, melakukan efesiensi penggunaan BBM.

Arif bilang, pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghemat penggunaan BBM.

Penghematan tersebut salah satunya akan dilakukan dengan menjaga penggunaan BBM bersubsidi sesuai dengan alokasi subsidi yang telah ditetapkan. "Selama ini kan sering jebol, ini akan dijaga supaya dana triliunan yang selama ini digunakan untuk menambah alokasi subsidi bisa dialihkan untuk membangun infrastruktur gas," kata Arif.

Selain memaksimalkan penggunaan APBN, Arif juga mengatakan bahwa pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla juga akan menggandeng swasta. Pasangan ini berencana untuk meningkatkan minat swasta dalam pembangunan infrastruktur gas dengan menawarkan insentif khusus. "Bisa dibicarakan nanti, bisa itu insentif fiskal segala macam," kata Arif.

Pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla kata Arif berharap pengalihan ini untuk jangka waktu dua sampai tiga tahun mendatang bisa mengalihkan 30 persen konsumsi BBM ke gas. Target pasangan ini, beban subsidi BBM yang saat ini besaranya sudah mendekati Rp 300 trilun bisa ditekan sempai dengan Rp 60 triliun per tahun. (Agus Triyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com