Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentoel Tidak Berniat Tutup Pabrik Rokok Kretek

Kompas.com - 06/06/2014, 15:56 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kendati permintaan terus merosot, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) belum berniat mengikuti jejak PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) untuk menutup unit produksi rokok kretek alias sigaret kretek tangan (SKT).

Prijunatmoko Sutrisno, Direktur Bentoel mengakui, penjualan rokok kretek memang terus menurun seiring kian mudanya profil usia perokok di Indonesia. Mayoritas perokok di Indonesia kemudian memilih untuk membeli rokok filter atau sigaret kretek mesin (SKM).

Namun, hal itu bukan berarti permintaan rokok kretek tidak ada sama sekali. Rokok jenis ini justru masih diminati oleh kalangan masyarakat kelas bawah yang berprofesi sebagai nelayan, petani maupun buruh. "Karena strategi kita menyesuaikan dengan pasar, maka kami tetap akan memproduksi rokok kretek," terang Prijunatmoko, di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Hingga saat ini, Bentoel masih menjual beberapa merek rokok kretek seperti "Bentoel Biru", "Tali Jagat", "Joged" dan "Sejati". Namun, Bentoel memang sudah lama tidak mengandalkan rokok kretek sebagai penopang utama penjualannya.

Lihat saja, kontribusi rokok kretek terhadap total penjualan rokok Bentoel hanya 12 persen saja. Tak hanya itu, pangsa pasar Bentoel hanya mencapai 5 persen dari total pasar rokok kretek nasional. "Kita bukan pemain besar di rokok kretek," ungkap Prijunatmoko.

Isu penutupan pabrik rokok kretek ini telah menjadi isu nasional sejak Mei lalu. Hal ini dipicu oleh keputusan HM Sampoerno menutup dua pabrik rokok kretek di Lumajang dan Jember, Jawa Timur. Masalahnya, penutupan itu menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 4.900 karyawannya.

Terkait hal itu, Prijunatmoko bilang, Bentoel juga tidak berniat memangkas jumlah karyawannya. "Jumlah karyawan kami justru bertambah di tahun lalu," terang Prijunatmoko.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2013, jumlah karyawan Bentoel memang bertambah menjadi 8.082 orang dibandingkan tahun sebelumnya yang 7.059 orang. (Veri Nurhansyah Tragistina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com