Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Disparitas Harga dan Lemahnya Hukum Picu Penyelundupan

Kompas.com - 07/06/2014, 10:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri, menengarai, maraknya penyelundupan lewat pelabuhan tikus lantaran disparitas (perbedaan) harga barang dan lemahnya pengawasan dan sanksi hukum.

"Intinya penyelundupan terjadi karena ada perbedaan harga," ujar Chatib kepada wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Dia bilang, barang yang marak diselundupkan adalah yang memiliki disparitas harga tinggi, seperti bahan bakar minyak, tekstil, dan juga baju bekas. Misalnya harga BBM di Malaysia sama dengan Indonesia, maka tidak perlu ada penyelundupan.

Mantan Kepala BKPM itu menambahkan, barang larangan dan terbatas (latas) rentan sekali penyelundupan. "Itulah kenapa sebetulnya semakin tarif impor tinggi, barang akan semakin banyak yang diselundupkan. Kalau dia dilarang, maka yang terjadi diselundupkan," katanya.

Sayangnya, dia mengakui, kurangnya penegakkan hukum dan pengawasan perbatasan yang longgar, membuat praktik penyelundupan langgeng.

"Selama resikonya lebih mahal dari manfaat, orang enggak bakal menyelundupkan (barang). Indonesia negara kepulauan. Istilahnya pelabuhan tikusnya banyak. Jadi, enggak mudah (mengawasi)," kata Chatib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com