Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatian Investor Beralih ke Piala Dunia

Kompas.com - 09/06/2014, 07:12 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan mendatar di sepanjang pekan dimulai Senin (9/6/2014) ini. Minimnya sentimen penggerak akan berjalan seiring perhatian investor yang beralih ke pesta sepak bola akbar, Piala Dunia 2014.

IHSG berhasil menguat sepanjang pekan lalu, seiring dengan pergerakan positif di bursa global. IHSG selama sepekan kemarin menanjak 43,27 poin (0,88 persen) atau lebih tinggi dari sebelumnya yang melemah 79,15 poin (1,59 persen).

Sepanjang pekan kemarin, asing kembali mencatatkan pembelian bersih Rp 1,17 triliun, lebih tinggi dari sebelumnya yang tercatat melakukan penjualan bersih Rp 465,15 miliar. Bila dihitung sejak awal tahun (YTD) maka sampai dengan pekan kemarin posisi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih Rp 40,99 triliun.  

Riset Trust Securities memperkirakan pekan ini IHSG akan bergerak di rentang level dukungan di 4.870-4.900 dan resisten di 4.965-4.978. IHSG membentuk pola menyerupai bullish harami di atas middle bollinger bands. MACD mulai tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic masih tertahan kenaikannya.

"Tipisnya pergerakan di akhir pekan kemarin memberikan indikasi masih adanya aksi menahan diri pelaku pasar. Diharapkan rilis data-data ekonomi pekan ini positif sehingga pelaku pasar dapat mengambil kesempatan untuk kembali masuk ke pasar. Namun, tetap harus waspada terhadap sentimen yang ada terutama yang berkaitan dengan politik dan jelang dimulainya Piala Dunia di akhir pekan nanti," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com