Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani "Fit And Proper Test", Mirza Fokus Pendalaman Pasar Keuangan

Kompas.com - 09/06/2014, 13:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, periode Mei 2013 – Juni 2014, kembali menjalani fit and proper test  di Dewan Perwakilan Rakyat RI, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Dalam presentasinya, Mirza menyoroti soal perlunya pendalaman pasar keuangan Indonesia. Tiga agen pembangunan ekonomi, yakni rumah tangga, pemerintah, dan korporasi membutuhkan pasar keuangan yang dalam.

"Perbankan jika DPK nya sudah mentok seperti saat ini, customer deposit melambat, makka sumber dana datang dari pasar keuangan. Dengan demikian perbankan akan tumbuh," jelas Mirza.

Pada 2013, terjadi keguncangan yang melanda emerging market yang mempunyai angka makro memburuk. Pada tahun itu, kata Mirza, current account deficit Indonesia sebesar 3,2 persen dibanding PDB, di mana pada kuartal ii-2013 saja mencapai 4,4 persen dari PDB. Investor keuangan global yang membiayai pendanaan negara ini ternyata tidak ingin membiayai negara yang punya CAD besar.

Dengan demikian, lanjutnya, diperlukan disiplin fiskal dan moneter. "Akibat pasar keuangan tidak dalam, terjadi volatile," kata dia. "Di negara yang pasar valas tidak dalam, ada berita negatif, investor melakukan penjualan. Itulah kenapa volatilitas pasar valas kita sangat tinggi," ujarnya lagi.

Mirza menjelaskan, volume transaksi pasar valas domestik antar bank dan antara bank dengan nasabah di Indonesia hanya mencapai 5 miliar dollar AS per hari.

Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding Thailand yang mencapai 13 miliar dollar AS per hari, India sebesar 31 miliar dollar AS per hari, dan bahkan Singapura yang mencapai 250 miliar dollar AS per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com