Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Suap, Menhub Tak Ingin Tuding Balik Perusahaan Jepang

Kompas.com - 09/06/2014, 19:38 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan lebih memilih mencari kebenaran dugaan suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ketimbang menuduh Japan Consultant Transportation Inc (JCT) mengalihkan isu masalah pengemplangan pajak JCT di Jepang.

"Iya memang dia ada masalah (pengemplangan pajak), tapi kalo saya, lebih baik ini dicari benar atau tidaknya isu suap ini," ujar E.E Mangindaan di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Dia menyatakan, JCT memang memiliki masalah pengemplangan pajak di Jepang. Namun, dia tidak mau berspekulasi adanya keterkaitan kasus tersebut dengan isu suap di Kementeriannya. Menurutnya, akan lebih baik mencari kebenaran isu suap di Kemenhub ketimbang mengaikannya dengan masalah pajak yang dialami JCT.

Sementara itu, pemeriksaan internal yang dilakukan Kemenhub akan bermuara kepada hukum jika memang ada keterlibatan pejabat kemenhub. Menurut Mangindaan, siapapun yang terlibat dalam dugaan suap, maka Kemenhub akan secara tegas menindaknya.

Sebelumnya, sebanyak delapan pejabat di jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah diperiksa Inspektorat Jenderal Kemenhub berkaitan dengan dugaan suap yang dilakukan perusahaan Jepang, Japan Consultant Transportation Inc. Namun, Irjen menolak membeberkan identitas kedelapan orang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com