Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Internet Perguruan Tinggi Masih Rendah

Kompas.com - 11/06/2014, 16:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis


CIREBON, KOMPAS.com - Pemakaian jaringan pita lebar (broadband) perguruan tinggi di Indonesia memang masih lebih rendah bila dibanding kampus-kampus di Eropa dan Amerika Serikat.

Executive General Manager (EGM) Divisi Busines Service (DBS) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Yusron Haryadi mengatakan, rata-rata akses koneksi pita lebar kampus di Indonesia sebesar 30 Mbps.  Sementara itu, di Amerika Serikat dan Eropa mencapai 100-500 Mbps.

"Tapi di Indonesia ada yang besar juga. Paling besar itu di UGM, yakni 1,3 Gbps," ujarnya dalam sambutan Kick off IndiCampus, di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (11/6/2014).

Yusron menyadari rendahkan penetrasi internet ke kampus-kampus di Indonesia disebabkan masih tingginya biaya. Untuk perguruan tinggi negeri, menurutnya, masih lebih baik dibanding kampus swasta. Pasalnya, kata Yusron, akses internet di PTN juga didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hanya saja, yang menjadi kendala adalah penetrasi internet di kampus swasta yang berjumlah 3.000 kampus.

"Kalau kita catat dari 3.000 kampus itu, dari Kopertis menyebutkan 30 persen kampus masih harus disehatkan. Sementara yang tercatat di database kami baru 1.000 kampus. Artinya, masih banyak kampus (swasta) belum terfasilitasi broadband," ujarnya.

Dia mengatakan, dari 1.000 kampus swasta yang sudah terakses pita lebar, secara total hanya tercatat 3 Gbps, atau rata-rata 3 Mbps per kampus.

Masih sangat kecil

Ketimpangan aksesibilitas internet antara PTN dan PTS ini cukup memprihatinkan. Padahal menurut Yusron, perguruan tinggi sebagai Center of Excellence, mahasiswanya harus mendapat kesempatan sama dalam mengakses ilmu pengetahuan (knowledge).

"Kalau kita lihat potensi kampus tadi, yang dilayani oleh pemerintah, PTN lebih tinggi, termasuk melalui Dikti sangat besar mencapai 50 Gbps. Tapi belum bisa menikmati adalah kampus swasta," kata dia lagi.

Atas dasar itu, Telkom sebagai BUMN bertekad membuat seluruh perguruan tinggi swasta bisa mengakses internet lebih murah, lewat program Indi Campus.

Program IndiCampus memungkinkan kampus-kampus yang berlangganan akses internet premium dari Telkom secara kolektif dengan metode "Bandwidth Connetion Sharing," yaitu pembelian bandwidth secara "bulk" untuk kemudian dibagi ke anggota Hub Kampus. Bahkan, lanjutnya, Telkom juga memberikan diskon untuk layanan ini sampai 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com