Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Targetkan Hanggar Perawatan di Batam Rampung 2016

Kompas.com - 11/06/2014, 17:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan pihaknya menargetkan hanggar perawatan pesawat maintenance repair overhaul (MRO) tahap III pada tahun 2016 mendatang. Adapun pembangunan tahap I diakuinya hampir selesai.

"Tahap pertama sudah mau selesai. Target selesai tahun 2016 sampai tahap III. Di situ kalau sampai tahap III secara paralel bisa dirawat 18 pesawat," kata Edward di Gedung DPR, Rabu (11/6/2014).

Edward mengungkapkan dalam operasional dan layanan perawatan di hanggar MRO Batam, Lion Air akan bekerjasama dengan pabrikan mitra. "Kita kerjasama dengan pihak pabrikan itu, mereka nanti akan jadi advisor," ucap dia.

Dengan dibangunnya hanggar perawatan pesawat di Bandara Hang Nadim Batam tersebut, maka pesawat-pesawat Lion Air dapat dirawat di satu hanggar terpadu. Selama ini pesawat milik Lion Air dirawat di berbagai tempat, baik di luar negeri maupun di dalam negeri seperti di Surabaya maupun Jakarta.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi XI DPR dengan Indonesia National Air Carriers Association (INACA), dibahas beberapa kendala pendirian MRO. Kendala tersebut antara lain pembebasan lahan, pajak, prosedur bea cukai, dan pajak.

Menurut Ketua INACA Arif Wibowo, saat ini yang hanya beberapa hanggar MRO yang sudah berjalan. Ia menyebut Garuda Indonesia yang telah memiliki sertifikasi MRO dari IASA, selain itu ada pula hanggar MRO milik Pelita Air Service di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Maskapai lainnya masih harus melakukan perawatan di luar negeri.

"Perawatan di Indonesia yang dapat sertfikasi IASA dan FAA baru punya Garuda. Itu disyaratkan merawat pesawat ke bengkel atau MRO yang disertifikasi IASA dan FAA. Itu adanya di luar. Kapasitas Garuda terbatas karena untuk internal mereka," ujar Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com