Mereka antara lain, Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala BPS Suryamin, serta Kepala Perum BULOG Soetarto Ali Moeso. Rombongan berkumpul di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dan berangkat ke Cipinang sekira pukul 09.30 wib.
Kepala Perum Bulog, Soetarto ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian mengatakan, jika harga terus merangkak naik, maka harus dilihat ada penyebabnya, bisa jadi akibat dari suplai. "Mungkin ada persoalan distribusi, transportasi dan penyediaannya," kata Soetarto.
Dia bilang, harga beras tahun ini sedikit mengalami anomali. Biasanya mulai Januari, Februari hingga Maret, harga beras mengalami penurunan. Namun, harga beras kuartal pertama mencatatkan harga tertinggi pada minggu pertama Maret 2014. Pada saat itu haga beras jenis IR 3 sebesar Rp 8.275 per kilogram.
"Tertinggi pada Maret karena pertama, banjir. Kedua mundur panen, dan ada hama," katanya.
Namun, pada minggu pertama Mei 2014, harga beras sudah turun menjadi Rp 7.200 per kilogram. Sayangnya, harga ini hanya bertahan sepekan. Pada, minggu kedua Mei 2014, harga beras naik Rp 100 per kilogram, menjadi Rp 7.300 per kilogram.
"Minggu keempat Mei harganya kadi Rp 7.400 per kilogram. Minggu kesatu Juni, harganya Rp 7.500 per kilogram. Sekarang sudah Rp 7.400 per kilogram, itu di Cipinang," ujarnya.
Dia bilang, harga beras yang rendah pada Mei minggu pertama, hanya bertahan sepekan, lantaran ekspektasi pasar, padahal dari sisi suplai mencukupi setelah panen raya. Untuk menstabilkan harga, Bulog terus melakukan operasi pasar, berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Selain itu, Bulog juga membangun Bulog Mart.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.