Dari dalam negeri, melambatnya pertumbuhan kredit perbankan juga menyumbang pelemahan indeks. Pada pukul 16.00, IHSG ditutup turun 7,74 poin atau -0,15 persen di posisi 4.926,66.
Meski melemah, kegiatan transaksi di lantai bursa cukup besar. Volume perdagangan mencapai 7,63 miliar lot saham senilai Rp 10,47 triliun. Sebanyak 117 saham diperdagangkan menguat, 141 saham melemah dan 91 saham stagnan.
Saham-saham yang mencatatkan turnover negatif terbesar bagi investor adalah BBCA (Rp 11.075), PGAS (Rp 5.425), KLBF (Rp 1.610), BMTR (Rp 2.160), dan INCO (Rp 3.670).
Dari 10 sektor saham, delapan di antaranya melemah dan hanya dua yang menguat. Sektor yang melemah adalah pertambangan (-0,24 persen), industri dasar (-0,00 persen), industri dasar (0,44 persen), konsumer (-0,36 persen), properti (-0,56 persen), keuangan (-0,34 persen), perdagangan (-0,34 persen) dan manufaktur (-0,29 persen).
Sementara itu, sektor yang menguat adalah agribisnis (0,31 persen) dan infrastruktur (0,42 persen).
Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak mix. Selain Wall Street yang melemah, beberapa isu yang menjadi perhatian pelaku pasar antara lain krisis keamanan di Irak. Namun demikian, data perekonomian China yang positif mampu mengimbangi sentimen negatif yang terjadi.
Indeks Nikkei menguat sebesar 0,83 persen menjadi 15.097,84 dan indeks Hang Seng Hong Kong juga menguat sebesar 0,62 persen di level 23.319,17.
Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah tipis pada sore hari ini sebesar 0,08 persen menjadi Rp 11.813 per dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.