Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Harus Antisipasi Beban Puncak Listrik Tertinggi

Kompas.com - 16/06/2014, 15:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Beban puncak listrik tertinggi untuk sistem Jawa-Bali sebesar 23.420 Megawatt yang terjadi pada pekan lalu menjadi peringatan bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Kemampuan kapasitas listrik sistem Jawa-Bali sekitar 28.000 megawatt.

Kendati beban puncak tertinggi tersebut masih di bawah kemampuan kapasitas, PLN diminta menambah kapasitas listrik.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran mengatakan, beban puncak listrik tertinggi di Jawa-Bali pada pekan lalu menunjukkan gejala permintaan listrik akan terus naik dari waktu ke waktu. Tingginya permintaan listrik sejalan dengan tumbuhnya perekonomian. PLN dituntut mengantisipasi dan mencegah terjadinya gangguan.

”Kondisi ini menjadi semacam peringatan bagi PLN untuk terus menambah kapasitas listriknya. Jika tidak, kondisi kelistrikan nasional akan berada dalam situasi yang tidak aman, yaitu ancaman pemadaman,” kata Tumiran di Jakarta, Minggu (15/6/2014).

Menurut Tumiran, selain menambah kapasitas listrik, manajemen kelistrikan PLN harus terintegrasi dengan baik.

Pada pertengahan bulan Mei lalu, DKI Jakarta dan Tangerang mengalami defisit listrik akibat gangguan pada salah satu pembangkit.

Sejak April hingga Juni 2014, tercatat tiga kali rekor beban puncak pada sistem jaringan Jawa-Bali. Rekor beban puncak bulan April 2014 sebesar 22.974 megawatt, pada Mei 2014 mencapai 23.208 megawatt, sedangkan pada pekan lalu sebesar 23.420 megawatt.

Menurut Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto, beban puncak itu diduga akibat industri yang menaikkan produksi menyambut Ramadhan dan Lebaran.

”Rekor terbaru pada Juni 2014 ini naik 853 megawatt dibandingkan rekor tertinggi beban puncak sepanjang tahun 2013 yang sebesar 22.567 megawatt,” ujar Bambang.

Bambang menambahkan, cuaca yang panas turut menyumbang lonjakan pemakaian listrik. Pasalnya, masyarakat banyak yang menyalakan mesin pendingan udara. (APO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com