"Yang baru mengisi posisi eselon II,tantangan penerimaan negara menjadi sangat berat terutama karena faktor eksternal," katanya, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/6/2014).
Chatib menjelaskan, menurunnya harga komoditas dan harga energi, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi membuat penerimaan pajak turun beberapa tahun terakhir.
"Saya tahu penyebabnya adalah eksternal, tapi ada baiknya jika kita juga lihat penurunan ini karena selama ini peneriman pajak terkonsentrasi pada sektor yang profitnya sangat tergantung pada eksternal," ujarnya.
Menurut dia, struktur penerimaan pajak Indonesia kebanyakan dari sektor tradable, terutama tambang dan komoditas. Dia bilang, jika harga tambang dan komoditas dunia turun, maka akan berimbas pada menurunnya penerimaan pajak.
"Implikasi dari hal ini, kita harus melakukan ekstensifikasi. Tidak tidak bisa lagi mengandalkan yang saya sebut sektor tradisional, tradable," ujar Chatib.
Untuk melakukan ekstensifikasi ini, maka dia berpesan kepada pejabat baru untuk menciptakan terobosan dan langkah penting.
"Betul pertumbuhan ekonomi melambat, tapi ada sektor yang tumbuh tinggi, contohnya properti atau keuangan atau jasa transportasi dan komuniksi. Ini memang sudah digarap tapi belum optimal. Coba tenaga baru lakukan ekstensifikasi" katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.