Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tiga Penyebab Rupiah Melorot terhadap Dollar AS

Kompas.com - 18/06/2014, 20:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah hari ini nyaris menyentuh level Rp 12.000 per dollar AS. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan setidaknya terdapat tiga faktor yang menyebabkan pelemahan rupiah tersebut, seluruhnya berasal dari regional.

Faktor pertama disebut Agus adalah kondisi geopolitik di Irak, yakni ketegangan senjata. Kondisi tersebut menumbulkan kekhawatiran akan potensi peningkatan harga minyak dunia.

"Jika kita ikuti dan dalami, mungkin yang utama karena faktor dunia kondisi geopolitik di Irak yang menimbulkan ketegangan dan kekhawatiran yang sebabkan kenaikan harga minyak. Ini dampaknya luas kepda dunia terutama bagi negara net importer jadi lebih sensitif," kata Agus di Gedung DPR, Rabu (18/6/2014).

Faktor berikutnya adalah pertemuan pimpinan Federal Reserve atau Federal Open Market Committee (FOMC) yang menyebutkan inflasi di AS agak meningkat yang juga telah menimbulkan kekhawatiran pasar. Sehingga, hal itu tentunya akan berdampak pada percepatan peningkatan bunga The Fed (Fed Rate).

"Ada kekhawatiran akan terjadi percepatan peningkatan bunga oleh Fedelar Reserve. Secara teratur terjadi tapering di FOMC, penyesuaian tingkat bunga. Jika situasi cenderung meningkat maka di khawatirkan respon akan lebih cepat," ujar Agus.

Faktor lainnya adalah perkembangan ekonomi di Tiongkok dan Eropa. Menurut Agus, kondisi ini pada negara berkembang termasuk Indonesia telah berpengaruh pada nilai tukar rupiah. "Yang banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah itu adalah adanya pembelian dari korporasi retail untuk valas dan pembelian itu musiman, karena mereka membutuhkan dana pembayaran ke luar negeri, pembayaran bunga, dividen, apapun kewajiban keluar itu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com