Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Prabowo Akui Kesalahan tentang Kebocoran Rp 1.000 Triliun

Kompas.com - 19/06/2014, 13:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romahurmuziy, mengakui, anggaran yang disebut oleh Prabowo mengalami kebocoran sebesar Rp 1.000 triliun bukanlah anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN).

Menurut dia, kebocoran yang dimaksud Prabowo hanyalah potensi kekayaan yang tidak dimanfaatkan dengan baik. "Kata bocor yang dimaksud tepatnya adalah opportunity loss. Jadi, Rp 1.000 triliun lebih itu bukan APBN yang bocor," kata Romahurmuziy melalui pesan elektronik, Kamis (19/6/2014) siang.

Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Romy itu dalam menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung (CT). Sebelumnya, CT menilai, kebocoran anggaran yang disampaikan Prabowo berlebihan karena APBN Indonesia saja hanya berkisar Rp 1.500 triliun.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga, menurut CT, mempertanyakan data Prabowo soal kebocoran anggaran tersebut. Salah satu potensi kekayaan yang tidak dimanfaatkan dengan baik, menurut Romy, adalah dalam bidang energi.

"Misalnya gas dari Tangguh yang sekarang harga internasionalnya 15 dollar AS per MMBtu masih dikontrak berdasarkan harga 2-3 dollar AS per MMBtu. Begitu juga beberapa royalti pertambangan, rendahnya tax ratio, dan lain-lain. Semuanya masih bisa lebih tinggi daripada angka hari ini," ujarnya.

Romy meyakini, masyarakat mengerti apa yang disebut Prabowo sebagai kebocoran anggaran. Menurut dia, selama ini muncul kesan bahwa yang dimaksud Prabowo adalah kebocoran APBN karena pemberitaan media.

Masalah kebocoran anggaran selalu disampaikan Prabowo dalam orasinya saat berkampanye. Terakhir, Prabowo juga bolak-balik menyebut kebocoran anggaran saat debat calon presiden sesi kedua yang disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com