Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Bisa Mulai 15 Proyek Infrastuktur pada Oktober 2014

Kompas.com - 19/06/2014, 17:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah mengejar pembangunan infastruktur sebanyak 15 proyek, agar bisa dimulai (ground breaking) pada Oktober 2014.

Deputi Menteri PPN/Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana, Dedy Priatna, mengatakan, 15 proyek itu akan dibahas secara terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Ada 15 proyek yang dibahas, yang perlu keputusan di tingkat menteri atau Presiden,” katanya kepada wartawan di Kantor Kemenko Bidang Ekonomi, Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Adapun 15 proyek itu adalah pilihan dari 34 proyek di sektor jalan, kelistrikan, dan bandara. Dedy mengatakan pendanaan proyek bisa dari APBN, pinjaman, atau dari pendanaan swasta. Untuk diketahui beberapa proyek ada yang berupa public private partnership seperti proyek kereta api batubara di Kalimantan Tengah.

Dedy mengatakan, beberapa dari kelimabelas proyek kontraknya sudah terbentuk pada satu, dua tahun yang lalu. Namun, proyek tersebut belum terealisasi lantaran terkendala perjanjian utang. Berikut ini adalah kelimabelas proyek tersebut:

1. Tol trans Sumatera (4 ruas senilai Rp 335 triliun)
2. Tol Cibitung-Cilingcing (Rp 4,22 triliun)
3. Tol Manado-Bitung (Rp 4,33 triliun)
4. Jalan pintas Palu-Parigi (Rp 2,22 triliun)
5. Pelabuhan Cilamaya (Rp 14,9 triliun)
6. Perluasan bandara Soekarno-Hatta (Rp 26,25 triliun)
7. Bandara Kertajati (Rp 8,299 triliun)
8. Kereta api batubara Kalimantan Tengah (Rp 50 triliun)
9. Kereta api lingkar (loopline) layang Jakarta (Rp 8,9 triliun)
10. PLTU Sumatera Selatan Mulut Tambang 9 (Rp 16 triliun) dan 10 (Rp 9 triliun)
11. Kabel bawah laut HVDC (Rp 2,12 triliun)
12. PLTU Pangkalan Susu (471 juta dollar AS)
13. PLTU Takalar (294 juta dollar AS)
14. Perpres untuk Rencana Pita Lebar Indonesia 2014-2019
15. Waduk Jatigede (411,6 juta dollar AS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com