Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Kelas Menengah, PT Tempo Scan Luncurkan Susu Vidoran Xmart

Kompas.com - 20/06/2014, 10:10 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com- PT Tempo Scan Pasific, Tbk meluncurkan susu formula bayi dan susu pertumbuhan anak, Vidoran Xmart, yang menjadi pesaing baru susu kelas menengah. Susu tersebut diklaim dapat memenuhi kebutuhan gizi anak dengan kualitas nutrisi yang tepat, namun dengan harga yang relatif terjangkau.
 
Presiden Direktur Tempo Scan Handojo S Muljadi mengungkapkan, permasalahan gizi yang dihadapi kebanyakan anak-anak Indonesia adalah tidak tepatnya nutrisi dari mengonsumsi susu. Lebih dari 50 persen anak Indonesia mengonsumsi susu dengan kandungan gula dan lemak yang tinggi.
 
"Ini karena masih banyak anak-anak Indonesia yang berasal dari keluarga ekonomi lemah, sehingga sulit mendapatkan nutrisi yang tepat dari susu," kata dia dalam peluncuran Vidoran Xmart pada Kamis (19/6/2014) di Surabaya.
 
Padahal Indonesia merupakan negara dengan tingkat kelahiran yang tinggi. Setiap tahun bayi yang lahir rata-rata mencapai 4,8 juta jiwa, balita 1-4 tahun mencapai 20 juta jiwa, dan usia pra sekolah 5-7 tahun berjumlah sekitar 9 juta jiwa.
 
Dengan jumlah total anak-anak sekitar 34 juta jiwa, Tempo Scan melihat pasar ini cukup menjanjikan. Terlebih mengingat masih minimnya perusahan swasta nasional yang berkiprah di bidang industri susu. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga mengatakan, saat ini hanya ada 10 perusahaan yang menggeluti industri susu. Namun industri tersebut masih didominasi perusahan multi nasional atau asing. 
 
Minimnya perusahaan swasta nasional yang berkiprah di industri susu diperkirakan karena masih rendahnya produksi susu dalam negeri. Saat ini tercatat 70 persen kebutuhan susu dalam negeri masih impor.
 
Untuk produksi susu Vidoran Xmart sendiri, 100 persen bahan baku berasal dari produsen susu Selandia Baru yang sudah 77 tahun dipercaya sebagai penyuplai susu. Namun tidak menutup kemungkinan bila produksi susu dalam negeri sudah memenuhi standar yang diharapkan maka Tempo Scan tidak lagi mengimpor bahan baku.
 
"Kami berupaya untuk memproduksi susu dengan kualitas terbaik karena itu kami tidak main-main untuk urusan bahan baku," ungkap Handojo.
 
Di sisi lain, Tempo Scan berusaha menekan margin dengan membuat harga susu tetap terjangkau. Handojo mengklaim, harga susu produksi yang diproduksi Tempo Scan ini menempati strata bawah untuk produk-produk sejenisnya. Kandungan multivitamin dan minyak hati ikan cod pada susu juga diklaim menambah nilai efisiensi dari produk karena konsumen tidak perlu membeli suplemen dan susu secara terpisah.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com