Oleh karena itulah, kata dia, pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo-Hatta, berjanji meningkatkan pendapatan petani. “Tidak ada anak muda yang tertarik karena persoalannya itu tadi, pendapatan dari pertanian Rp 500.000 – Rp 650.000 per bulan. Prabowo mendorong bagaimana tingkat pendapatan dari sini bisa naik sampai 3-4 kali lipat. Sehingga, ada dorongan untuk anak muda,” katanya, di Jakarta, Sabtu (21/6/2014).
Terkait dengan hal tersebut, maka politik anggaran untuk sektor pertanian yang notabene banyak berada di daerah, harus lebih besar. Dia mengatakan, saat ini sekitar 60-65 persen distribusi anggaran ada di Jakarta, sekitar 20-25 persen ada di kota-kota besar, dan hanya di bawah 10 persen anggaran yang mengalir ke daerah tertinggal, dan desa-desa.
“Prabowo ingin dana Rp 1 miliar digelontorkan ke desa. Sehingga, anggaran itu bisa dikembangkan untuk sektor pertanian,” ucap Fary.
Di luar program “Rp 1 miliar, 1 Desa”, dengan anggaran yang cukup maka sektor pertanian niscaya dikembangkan. Fary mengatakan, anggaran yang cukup bisa menekan alihfungsi lahan yang katanya mencapai sekitar 30.000 – 40.000 hektar per tahun, dan berubah menjadi kawasan industri dan permukiman.
“Lahan-lahan yang rusak juga harus bisa dimanfaatkan, dikembangkan. Sehingga, bisa merekrut orang muda, kalau 1 hektar 6 orang, maka 10 juta hektar saja kita bisa menyerap 60 juta anak muda,” tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.