"Subsidi BBM dapat dihapus secara bertahap pada 2019. Jadi nantinya ada potensi penghematan tahunan," katanya dalam seminar laporan World Bank, di Jakarta, Senin (23/6/2014).
Menurut Ndiome, penghapusan bertahap BBM, dan secara sepenuhnya pada 2019 akan membebaskan atau menghemat hingga dua persen dari produk domestik bruto.
Ndiome menuturkan, pengurangan belanja subsidi BBM, yang berjumlah 2,6 persen dari produk domestik bruto dan bermanfaat bagi pemilik kendaraan, akan memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur, dan perawatan kesehatan yang saat ini hanya 0,9 persen dari PDB.
Penghapusan subsidi BBM, juga diakuinya dapat memperbesar ruang fiskal secara signifikan, yakni penerimaan pajak dan belanja pegawai.
"Pertumbuhan dalam rata-rata belanja pegawai pusat dan daerah dapat disesuaikan agar tumbuh sejalan dengan inflasi dan bukan pada kisaran 5-8 persen di atas inflasi seperti beberapa tahun terakhir," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.