Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Farmasi Ini Meraup Untung Berlipat dari Bisnis Ganja

Kompas.com - 23/06/2014, 19:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini di Indonesia, ganja identik dengan tanaman terlarang. Namun, tanaman ini ternyata bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat-lipat bagi industri farmasi di AS.

Seperti dilansir oleh Bloomberg, Senin (23/6/2014) beberapa perusahaan farmasi yang menggunakan ganja sebagai bahan baku utama obat, sahamnya bahkan naik hingga di atas 500 persen year to date atau terhitung sejak awal tahun ini.

Semisal perusahaan farmasi Tranzbyte Corp, yang sekarang berganti nama menjadi American Green Inc. Saham perusahaan ini mencatatkan return sebesar 821,7 persen. Perusahaan yang menjual ganja dan produk olahannya ini berhasil mencatatkan kinerja penjualan yang bagus, seiring dengan naiknya trend pemanfaatan ganja sebagai keperluan medis di AS.

Hal yang sama juga dialami oleh GreenGro Technologies. Saham perusahaan telah naik hingga 427,3 persen year to date. Hal ini lantaran kinerja penjualan yang cukup baik, berimbas pada kinerja keuangan perusahaan.

Perusahaan lain yang meraup untung dari ganja adalah Advanced Cannabis Solutions. Hal ini terefleksi dari kenaikan harga sebesar 238,5 persen year to date. Bahkan saking kencangnya kenaikan saham perusahaan ini, otoritas bursa saham AS sempat menghentikan sementara (suspend) perdagangan saham emiten ini pada 27 Maret lalu.

Berbeda dengan dua perusahaan sebelumnya, Advanced Cannabis Solutions adalah perusahaan yang bergerak pada budidaya ganja.

Sementara itu, perusahaan riset, Cannabis Science, mencatatkan kenaikan saham sebesar 111,7 persen sejak awal tahun ini. Perusahaan yang bergerak di bidang riset pemanfaatan ganja ini menyediakan berbagai keperluan untuk industri farmasi. Tak hanya inovasi pemanfaatan, namun juga budidaya tanaman.

Akan tetapi, tidak semua saham perusahaan yang terkait dengan ganja berkinerja baik. Growlife, perusahaan pembuat kebun ganja indoor justru mencatatkan kinerja saham yang negatif, yakni turun 27,2 persen ytd.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com