Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2013, Pelindo II Berikan 33.000 Pekerjaan

Kompas.com - 24/06/2014, 12:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Indonesia, baik berupa dampak langsung maupun tidak langsung. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Oxford Economics dan PT Pelindo ( Indonesia Port Corporation/IPC) II, didapatkan sejumlah hasil yang menunjukkannnya.

Ian Mulheirn, Director of Oxford Economics, dalam pemaparannya menyatakan, pada 2013, aktivitas IPC memberikan hampir 33.000 pekerjaan, dan berkontribusi sebesar Rp 7,2 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

"Analisis ini memperhitungkan bukan hanya dari aktivitas pelabuhan, tetapi juga dampaknya secara meluas terhadap supply chain di Indonesia," katanya di Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Ian menuturkan, dampak lain dari Pelabuan Tanjung Priok adalah belanja dari staf IPC dan pekerja yang ada di sekitarnya.

Secara umum, hasil studi lembaga riset yang menjapat donasi dari Oxford University itu menunjukkan beberapa temuan. Pertama, pada 2013 IPC menghasilkan Rp 7,2 triliun gross value added dan berkontribusi terhadap PDB Indonesia. "Angka ini sama dengan seperempat kontribusi GDP Provinsi Bengkulu," ujar Ian.

Kedua, lanjutnya. pada 2013 IPC telah menciptakan sebanyak 33.000 pekerjaan di Indonesia. Ketiga, pada 2013, IPC telah berkontribusi terhadap penerimaan pajak sebesar Rp 1,4 triliun. "Setiap Rp 1 dari Rp 840 yang didapat IPC, dikumpulkan dan diserahkan ke pemerintah," katanya.

Terakhir, setiap Rp 1 miliar yang dikeluarkan IPC untuk memberikan nilai tambah, multiplier effect-nya menciptakan perputaran uang sebesar Rp 630 juta di tempat lain.

Dalam kesempatan sama, akademisi Unversitas Indonesia, Faisal Basri, mengapresiasi apa yang dilakukan RJ Lino dan IPC, dengan melakukan riset tersebut. Studi ini penting untuk memahami betapa pentingnya transportasi laut bagi pembangunan ekonomi.

"IPC tidak minta dana APBN, tidak berutang, tapi partnership dengan Oxford," kata Faisal yang bertindak selaku moderator seminar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com