Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Bulan Juni Diperkirakan Naik, Akan Ada di Kisaran 0,3 Persen

Kompas.com - 26/06/2014, 06:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi bulanan Juni 2014 berada pada kisaran 0,3 persen. Perkiraan ini didasarkan pada Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan bank sentral tersebut.

"Perkiraan kami inflasi Juni month to month (mtm) pada kisaran 0,3 sampai 0,4 persen. Lebih tinggi daripada bulan lalu. Pantauan kami mengarah ke sana," kata Kepala Grup Analisis Ekonomi BI Doddy Zulverdi, di Jakarta, Rabu (25/6/2014). Dengan perkiraan inflasi bulanan Juni tersebut, lanjut dia, inflasi tahunan Juni akan mencapai 6,6 persen.

Meskipun besaran inflasi bulanan ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, Doddy mengatakan angka itu masih di bawah perkiraan inflasi bulanan Juni selama 5 tahun terakhir, yakni 0,56 persen. "Polanya memang konsisten. Menjelang Lebaran inflasi naik, tapi sejauh ini masih normal," ujar dia.

Pernyataan Doddy sejalan dengan prediksi inflasi Juni versi pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Selasa (24/6/2014), mengatakan inflasi bulanan Juni akan berada di kisaran 0,37 persen.

Adapun Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan inflasi cenderung terkendali. Dia mengatakan saat ini pasokan komoditas pangan cukup terjamin kecukupannya. "Supply sekarang masih cukup. Beras masih cukup. Kecuali yang impor seperti kedelai (dan) bawang putih, yang lainnya kalau tidak ada hal yang spesial mudah-mudahan terkendali," ungkap Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com