Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang mendorong kenaikan kebutuhan uang tunai tersebut, seperti pembayaran gaji ke-13 untuk PNS dan anggota TNI serta Polri pada pertengahan Juli, periode awal ramadhan bersamaan dengan liburan anak sekolah serta jumlah hari libur lebaran yang berjumlah 6 hari, lebih lama dibandingkan 5 hari pada tahun lalu.
"Kami memproyeksikan outflow batas atas-batas bawah Rp 115,6 triliun sampai Rp 121,5 triliun atau naik 12 persen sampai 17,8 persen," kata Lambok di Kantor Pusat BI, Kamis (26/6/2014).
Menurut Lambok, siklus tahunan selama periode Ramadhan atau Idul Fitri umumnya terjadi kebutuhan uang tunai seiring dengan peningkatan transaksi di masyarakat. Posisi uang kartal yang diedarkan (UYD) pada periode Idul Fitri mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 14,9 persen.
Sementara itu, outflow per kelompok pecahan terdiri dari uang pecahan besar (Rp 20.000 ke atas) diproyeksikan sebesar Rp 108,8 triliun, naik 14 persen dari realisasi periode sama tahun lalu mencapai Rp 95,5 triliun.
Adapun uang pecahan kecil (Rp 10.000 ke bawah) diproyeksikan sebesar Rp 9,6 triliun atau naik 25,6 persen dari realisasi periode sama tahun lalu senilai Rp 7,7 triliun.
"Persedian uang tunai Bank Indonesia mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan perbankan terhadap uang tunaik periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," ujar Lambok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.