Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Harga Wacana "Buyback" Indosat yang Dilontarkan Jokowi?

Kompas.com - 27/06/2014, 04:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana capres Joko Widodo untuk membeli kembali atau buyback saham PT Indosat Tbk disebut sebagai konfirmasi atas penting dan strategisnya bisnis telekomunikasi. Pertanyaannya, seberapa banyak uang yang dibutuhkan untuk rencana Jokowi itu?

"Dulu bisnis itu (telekomunikasi) tidak diakui. Bisnis telekomunikasi dianggap biasa," kata Direktur Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara, dalam diskusi di Jakarta, Kamis (26/6/2014). Namun, nilai kapitalisasi saham Indosat hari ini menjadi salah satu indikator bahwa anggapan tersebut keliru.

Kapitalisasi saham Indosat saat dijual pada 2002, ujar Marwan, adalah Rp 10 triliun untuk 100 persen saham. Adapun 40 persen saham yang dilepas saat itu bernilai sekitar Rp 5 triliun. "Sekarang bisa mencapai Rp 100 triliun. Apa Pak Jokowi bisa menyiapkan uang segitu? Apalagi nanti harganya bisa naik," ungkap Marwan.

Saat saham Indosat akan dijual, tutur Marwan, Laksamana Sukardi yang pada saat itu merupakan Menteri BUMN mengatakan akan ada banyak bisnis telekomunikasi muncul. Menurut Laksamana, Indosat dengan kapasitasnya pada waktu itu akan mati.

"Padahal faktanya tidak seperti itu. Pelanggan (Indosat) sekarang ada 60 juta. Dulu, saat dijual, pelanggan seluler Indosat ada sekitar 3 juta atau 4 juta pelanggan," ujar Marwan. Fakta seputar Indosat ini, menurut dia mempertegas fakta bahwa bisnis telekomunikasi punya posisi strategis bagi sebuah negara, termasuk bagi pertahanan dan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com