Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Ini Rupiah Melorot 1,56 Persen

Kompas.com - 28/06/2014, 08:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Selama sepekan terakhir ini rupiah mengalami penurunan, bahkan sempat menembus level psikologis 12.000 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (27/6/2014) menunjukkan rupiah melemah 1,56 persen terhadap dollar AS ke Rp 12.103. Sementara di pasar spot, pasangan USD/IDR kemarin bertengger di level 11.995, atau naik 0,18 persen dibanding akhir pekan lalu.

Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, pelemahan rupiah sepekan terakhir seolah dibiarkan. Pasalnya, pemerintah menilai pelemahan rupiah bagus untuk meningkatkan ekspor. Nantinya, peningkatan ekspor diharapkan bisa menambal defisit neraca berjalan.

Apalagi, kata Putu, tidak ada katalis dalam negeri yang dapat membantu penguatan rupiah. “Data-data fundamental dalam negeri pada awal Juni kurang positif, ditambah ketidakpastian politik menjelang pilpres kian menggerogoti kinerja rupiah,” jelasnya.

Bahkan, menurutnya, data dari eksternal tak banyak membantu rupiah. Dollar masih relatif kokoh. Padahal, Amerika Serikat merilis data ekonomi yang meleset dari harapan. Klaim pengangguran mingguan dilaporkan sebanyak 312.000 orang. Ini lebih tinggi dari ekspektasi, yakni 310.000 orang.

Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk menuturkan, depresiasi rupiah disebabkan kebutuhan dollar AS di dalam negeri meningkat pada akhir bulan  untuk kewajiban membayar utang jatuh tempo. Hal ini menghadang laju rupiah.

Ke depan, Reny menduga, rupiah akan sedikit menguat karena defisit neraca transaksi berjalan bulan Mei 2014 diperkirakan tidak sebesar bulan sebelumnya. Namun, pelaku pasar cenderung wait and see hingga rilis data ekonomi Indonesia pada 1 Juli 2014. “Dari faktor eksternal, rupiah juga akan diuntungkan lantaran meredanya konflik di Irak,” ujar Reny.

Pekan depan, Reny menduga, pasangan USD/IDR  bakal bergerak dalam kisaran 11.800-12.100.  Sementara, Putu menduga, pairing USD/IDR bergerak di level 11.850-12.100. "Rupiah bisa terapresiasi pasca pilpres, sebab pelaku pasar sudah mengetahui presiden terpilih," ujarnya. (Dina Farisah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com