Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Mereda, Rupiah Berpeluang Menguat

Kompas.com - 30/06/2014, 08:23 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tekanan atas rupiah diproyeksikan mereda pada perdagangan, Senin (30/6/2014). Ini seiring pelemahan mata uang dollar AS dan turunnya harga minyak di pasar global.

Membaiknya inflasi Jerman direspons oleh penguatan euro yang tajam hingga ke angka 1.365, sementara yield Bund 10 tahun merangkak ke 1,25 persen. Di sisi lain, indeks dollar melanjutkan pelemahannya bersama dengan yield US Treasury yang terus turun. Harga minyak Brent mulai melemah secara perlahan walaupun belum ada solusi final untuk perang di Irak.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, pelemahan dollar AS diperkirakan berlanjut di pasar Asia hari ini. Data inflasi Eropa ditunggu sore hari ini sebelum data penjualan rumah AS diumumkan pada malam harinya.   

Bersama-sama dengan mata uang Asia lainnya, rupiah menguat pada akhir pekan lalu hingga Rp 11.995 per dollar AS setelah selama beberapa hari bergerak di atas Rp 12.000 per dollar AS.

"Tekanan pelemahan dollar AS di pasar global dan meredanya kenaikan harga minyak adalah penyebab utama. Rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya hari ini," tulisnya.

Perhatian akan kembali ke angka ekonomi domestik menjelang pengumuman angka inflasi Juni dan neraca perdagangan Mei esok. Inflasi diperkirakan turun di bawah 7 persen secara tahunan sementara defisit neraca perdagangan menipis bahkan berpeluang untuk kembali surplus.

Baca juga: BI: Transaksi Tak Pakai Rupiah Bisa Kena Pidana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com