Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda: Pemerintah Bohong soal Pantura

Kompas.com - 30/06/2014, 13:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perbaikan jalur pantai utara (Pantura) Jawa belum juga selesai. Ketua DPP Organda Eka Sari Lorena Soerbakti menuturkan, beberapa waktu lalu dirinya melalui jalur pantura dan masih menemukan banyak jalan rusak.

"Di Indramayu macet, demikian juga di Subang, di Karawang. Kemarin katanya sebelum 30 Juni kelar. Bohong tuh," ujar Eka kesal, kepada wartawan ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/6/2014).

"Bojonegoro ke Cepu hancur. Bahaya. Beton tingginya beda-beda. Itu kalau bus lewat saja bisa terasa goncang, apalagi sepeda motor. Bahaya banget," imbuhnya.

Eka sadar, akan banyak pihak yang menuding komentarnya atas jalur Pantura yang rusak parah demi usahanya semata. Namun, dia melihat sendiri akibat jalur yang rusak parah, evakuasi korban kecelakaan di Rembang beberapa waktu lalu sangat sulit.

"Orang pasti mikirnya ini demi piring saya pribadi. Tapi bener itu pantura, sejak jaman saya SMA enggak kelar-kelar. Ini saya mau ngomong ke DPR," sambungnya.

Dia pun berharap, masyarakat sadar atas kelalaian pemerintah untuk tidak segera merampungkan jalur Pantura. "Makanya besok kalau cari Presiden yang kuat komitmennya. Dua tahun Pantura harus selesai. Begitu," katanya.

Pada musim lebaran tahun ini, Organda akan memberangkatkan 43.000 bus antar kota antar provinsi (AKAP). Adapun tarif bus ekonomi biasanya akan sesuai batas atas dari Kemenhub. Sedangkan tarif non ekonomi biasanya akan mengalami kenaikan 30-35 persen. "Paling banyak nanti ke Jawa Tengah. 70 persen akan ke sana," kata Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com