Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Geopolitik Dongkrak Harga Emas

Kompas.com - 01/07/2014, 07:48 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -
Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat pada perdagangan Senin (30/6/2014)  waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga logam mulia ini didorong ketegangan geopolitik.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik dua dollar AS, atau 0,15 persen, menjadi menetap di 1.322 dollar AS per ounce.

Emas mengakhiri Juni dengan kenaikan sekitar 6,1 persen, kenaikan bulanan terbesar sejak Februari, dan mengakhiri kuartal kedua dengan kenaikan dari tiga persen.

Setiap percikan ketegangan geopolitik di Irak atau Ukraina akan memicu putaran baru pembelian "safe haven" emas, analis pasar menyakini.

Data yang dirilis Senin menghasilkan sedikit dampak pada emas. Indeks pembelian manajer (PMI) Chicago, barometer bisnis Chicago, merosot menjadi 62,6 pada Juni dari 65,5 pada Mei.

Angka awal inflasi di zona euro tetap stabil pada 0,5 persen pada Juni, sedikit berkurang dari perkiraan 0,6 persen menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan Kamis (3/7/2014).

Para investor juga sedang menunggu data tenaga bulanan ketenagakerjaan AS yang akan keluar pada Kamis pekan ini.

Sementara perak untuk pengiriman September turun 7,8 sen, atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 21,056 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 2,6 dollar AS, atau 0,18 persen, menjadi ditutup pada 1.482,9 dolar AS per ounce.

Dolar tetap berada di bawah tekanan, menunggu kalender sibuk data AS minggu ini, yang meliputi laporan penggajian non-pertanian Juni pada hari Kamis, sehari lebih awal dari biasanya karena liburan Hari Kemerdekaan AS jatuh Jumat.

Dolar jatuh terhadap yen ke enam minggu terrendah dari 101,21 yen, dan ditutup pada 101,27, melemah 0,09 persen.

Euro naik ke level tertinggi hampir enam minggu 1,3697 euro per dolar, dan terakhir berpindah tangan pada 1,3692 euro, naik 0,33 persen.

Minyak mentah Brent turun di bawah 113 dolar per barel karena kekhawatiran gangguan produksi minyak dari Irak surut.

Minyak Brent turun 94 sen untuk menetap pada 112,36 dolar per barel. Minyak mentah AS melemah 37 sen menjadi 105,37 dolar per barel, demikian mengutip laporan Reuters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com