Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sebuah Kesia-siaan..”

Kompas.com - 02/07/2014, 13:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dinilai sebuah bentuk kesia-siaan. Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas menuturkan, jalur shinkanzen tersebut tidak perlu dibangun, karena sudah ada jalur kereta api yang dibuat oleh Pemerintah Belanda.

“Kereta api super cepat akan mematikan jalur kereta api yang ada dan jalan tol itu. Itu kemubadziran. Lebih baik dana yang ada untuk membangun infrastruktur transportasi di luar Jawa saja,” katanya dihubungi wartawan, Rabu (2/7/2014).

Darmaningtyas menambahkan, jika pemerintah ingin meningkatkan kapasitas jalur peninggalan Belanda, lebih baik dibuat jalur ganda di koridor yang memungkinkan. Atau, lanjutnya, dibuat tanggul-tanggul penyangga di jembatan-jembatan rel yang curam.

“Kalau Jakarta-Bandung, terus rel eksisting yang dibangun Belanda itu mau diapain? Kalau pun selisih 1 jam perjalanan, apa sih keuntungannya?” lanjutnya.

Darmaningtyas membenarkan bahwa saat ini memang muncul tuntutan mengenai transportasi yang cepat untuk mendukung mobilitas yang semakin tinggi. Namun, menurutnya, kalaupun harus dibangun Jakarta-Bandung, maka lebih baik dibangun oleh swasta.

“Daripada dibangun oleh pemerintah, apalagi dengan dana pinjaman jelas tidak perlu. Atau kalau mau kereta api cepat, Jakarta-Surabaya saja yang jaraknya jauh,” tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia menerima dana hibah dari Pemerintah Jepang sebesar 15 juta dollar AS untuk studi kelayakan proyek Shinkansen Jakarta-Bandung. Studi kelayakan berlangsung selama dua tahap.

Tahap pertama mulai 28 Januari 2014 hingga April 2015 untuk membahas perencanaan dasar kereta peluru tersebut. Tahap kedua berlangsung dari April 2015 hingga Desember 2015 guna menggodok detail kalkulasi biaya pembangunannya.

Perkiraan awal, proyek kereta kilat ini akan membutuhkan investasi hingga Rp 56 triliun. Dana tersebut termasuk untuk membangun jalur kereta sepanjang 133 kilometer dan pengadaan kereta cepatnya.
baca juga:
Ignasius Jonan: "Leadership is a Half Talent, a Half Journey"
Dirut PT KAI: Saya Menentang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com