Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sepakat Tekan Impor BBM

Kompas.com - 04/07/2014, 15:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan pemerintah sepakat mengatasi permasalahan akibat impor BBM. Keputusan ini diambil melalui rapat koordinasi stabilitas keuangan antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

"Tadi kami rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian dan Gubernur BI. Koordinasi ini tentu membahas fiskal dan moneter. Dari sektor saya, terlihat di situ bahwa memang yang paling berat sekarang dalam ekonomi kita adalah tekanan dari impor minyak," kata Jero di Kantor Pusat BI, Jumat (4/7/2014).

Jero mengungkapkan, tingginya impor minyak sangat berdampak kepada postur ekonomi RI. Impor BBM yang sangat besar terjadi lantaran semakin majunya ekonomi RI sehingga permintaan akan BBM pun meningkat.

"Tentu ini disebabkan oleh kemajuan ekonomi kita, karena ekonominya maju, rakyatnya maju, sehingga perlu BBM lebih banyak. Semua beli motor, beli mobil, kan begitu. Listrik juga naik kebutuhannya," ujar Jero.

Untuk menurunkan impor BBM, lanjut dia, maka perlu dilakukan peningkatan peran dan penggunaan energi terbarukan. Ia memberi contoh perlunya memaksimalkan penggunaan batu bara yang dapat diproduksi sendiri, sehingga impor tak perlu dikakukan.

"Kita punya sendiri. Energi baru dan terbarukan kita punya dari dalam negeri. Jadi yang dalam negeri ini kita naikkan, kita angkat, kita jadikan semua. Maka pasti nanti di masa depan impor minyak turun. Dan itu akan selamat negara kita," papar Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com