Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Calon Direksi BJB Tidak Lolos "Fit and Proper Test"

Kompas.com - 07/07/2014, 09:32 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Malang benar nasib PT Bank Jabar Banten Tbk (BJB). Kisruh manajemen di jajaran direksi kembali menghampiri bank yang berbasis di Bandung ini. Teka-teki mengenai nasib dua calon direksi BJB terjawab sudah.

Dua calon direksi BJB, yakni Jusuf Sahrudin dan Agus Riswanto, mendapat skor tidak lolos uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Awalnya, BJB mengajukan tiga nama sebagai calon direksi. Setelah merampungkan proses uji kelayakan dan kepatutan, hanya Ahmad Irvan yang mengantongi restu dari OJK.

Dus, Ahmad resmi diangkat menjadi Direktur Komersial BJB pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Selasa (1/7/2014). Sebelumnya, Ahmad menjabat posisi Kepala Divisi Komersial BJB.

Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, mengatakan, pihaknya tidak tahu-menahu pertimbangan OJK tidak meloloskan dua kandidat direksi BJB tersebut.

"Kami tidak tahu. Itu domain OJK untuk menjelaskan," ujar Agus kepada Kontan, pekan lalu.

Otoritas pun diam seribu bahasa. Irwan Lubis, Deputi Komisioner OJK, enggan memberi komentar. Irwan menyatakan, yang berhak menjawab adalah Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan. "Tanya Pak Nelson saja," kata Irwan.

Penolakan OJK terhadap dua calon direksi BJB menambah kusut permasalahan manajemen BJB. Sebelumnya, pada Mei lalu, OJK menyatakan tiga direksi BJB tidak lolos dengan alasan melanggar prinsip kehati-hatian operasional perbankan. Kini, dengan tambahan satu direksi, operasional BJB bergantung pada dua direksi aktif. (Adhitya Himawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com