Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Waspadai Inflasi Juli

Kompas.com - 10/07/2014, 10:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo berharap inflasi pada bulan Juli 2014 akan terkendali. Namun demikian, ada beberapa faktor yang diwaspadai dapat memicu kenaikan laju inflasi. Menurut Agus, biasanya inflasi pada bulan Juli berada di atas rata-rata inflasi bulanan.

"Kita mesti mewaspadai suasana lebaran, lalu adanya kenaikan listrik, dan anak-anak masuk sekolah. Ini akan mendorong inflasi," kata Agus di kediamannya di Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Meskipun demikian, Agus mengaku bank sentral berharap inflasi tahunan 2014 tetap dapat terjaga di target yang telah dipasang BI, yakni 4,5 plus minus 1 persen. Ia pun menyambut baik inflasi bulan Juni yang cenderung rendah.

"Kita harapkan year on year 4,5 plus minus 1 persen. Kita juga ada risiko bisa karena nilai tukarnya, bisa karena kenaikan harga akibat suasana Lebaran dimana misalnya angkutan udara biasanya surcharge-nya membuat harganya naik," jelas Agus.

Di samping itu, lanjut dia, yang perlu diwaspadai adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang bisa saja memicu kenaikan inflasi pada tahun ini. Sebab, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), kuota untuk subsidi BBM akan dipangkas.

"BBM itu direncanakan akan dikurangi dari 48 juta ke 46 juta kilo liter. Kalau itu berhasil hanya mampu menghemat 11 triliun. Kalau tidak berhasil di APBN-P minta kenaikan volume BBM bersubsidi ditutup, yang biasanya kita pada bulan Oktober kita bisa melewati pemerintah minta tambahan kuota, itu tidak bisa lagi," papar Agus.

Bila kuota tersebut tak memenuhi, akibatnya pemerintah harus mengurangi subsidi dalam bentuk menaikkan harga BBM. Kebijakan ini nantinya dapat berdampak pada inflasi.

"Jadi kita terus mewaspadai itu, dan mendukung pemerintah bisa mengelola kuota subsidi jangan terlampaui, dengan cara menghemat, menjaga penyelendupan, menggunakan energi alternatif, dan mulai meyakini adanya energi baru dan terbarukan," jelas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com