“Gas di wilayah Indonesia timur lebih besar dari pada di wilayah barat. Saat ini kita sedang melakukan eksplorasi di Indonesia timur,” ujar Sekretaris SKK Migas, Gede Pradnyana, di Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Gede menjelaskan, ketersediaan minyak di Indonesia secara umum diakui memang sudah mulai menurun. Tetapi menurutnya, Indonesia lebih memiliki potensi yang besar di sektor gas. Ketersediaan gas bumi di Indonesia terutama di Indonesia timur sangat besar jika dibandingkan dengan minyak.
Terkait adanya pengeboran yang nihil hasil menurut Gede, tidak membuat minat investor menciut. Menurut dia, eksplorasi di kawasan Indonesia timur sangat menarik bagi investor.
“Indonesia timur masih menarik (untuk investor). Memang, resiko di Industri migas ini memiliki resiko yang tinggi, bahkan sangat tinggi. Misalkan tadi contoh kasus perusahaan yang rugi 700 juta dollar AS dalam sekejap,” katanya.
Meskipun demikian, SKK migas atau pemerintah tidak pernah mempermasalahkan pengeboran yang nihil hasil. Menurut Gede, walaupun pengeboran tidak mendapatkan apapun, tetapi pengeboran tersebut mampu memberikan data yang jelas kepada pemerintah akan ketersediaan minyak atau gas diberbagai titik-titik pengeboran Indonesia.
“Dari sudut pandang kami, tidak ada eksplorasi yang gagal. Karena walaupun terjadi, tetapi ada data-data dari pengeboran itu,” katanya.
Oleh karena itu, Gede menyarankan agar adanya pergeseran pola hidup masyarakat yang sangat tergantung dengan minyak untuk bahan bakar ke gas. Dengan begitu, sebutnya, pengeboran gas akan terus tumbuh pesat diberbagai wilayah di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.