Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Food Ingredients Asia

Kompas.com - 15/07/2014, 10:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah penyelenggaraan yang terakhir pada 2012, pada tahun ini Indonesia kembali menjadi tuan rumah pameran bahan makanan asia, atau Food Ingredients Asia (Fi Asia), yang akan dihelat tepatnya pada 15-17 Oktober 2014.  Event industri makanan dan minuman ini dimotori oleh UBM Asia, penyelenggara pameran terkemuka di Asia.

Direktur Pengembangan Usaha UBM Asia, Rungphech Rose Chitanuwat menjelaskan, sebagai salah satu pasar konsumen terbesar di Asia untuk konsumsi makanan dan minuman, potensi makanan dan minuman Indonesia tetap kuat selama 20 tahun ke depan.

"Tidak seperti kebanyakan pameran dagang, Fi Asia 2014 menawarkan kesempatan yang komprehensif kepada para peserta pameran untuk membangun jaringan dan berbagi update terbaru dalam industri tersebut serta untuk bertemu dengan para pembeli yang jumlahnya terus tumbuh dari seluruh daerah," kata Rose dalam media briefing Fi Asia, di Jakarta pada Selasa (14/7/2014).

Sebagai negara dengan populasi tertinggi di ASEAN dan keempat di dunia, Indonesia telah menjadi pasar yang sedang berkembang untuk bahan makanan dengan pertumbuhan 41 persen untuk makanan olahan selama 5 tahun.

Untuk itu teknologi bahan makanan yang maju pesat diharapkan mampu menjawab pertumbuhan dan perubahan permintaan konsumen, bahkan di seluruh dunia.

Direktur South East Asian Food and Agruculture Science and Technology Center, IPB, Purwiyatno Hariyadi menuturkan, konsumen memiliki harapan yang tinggi untuk makanan yang lebih aman dan lebih terjangkau. Konsumen juga menuntut lebih pada fungsi kinerja, kemudahan, dan rasa yang superior.

"Permintaan untuk pembuatan makanan untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan kunci penting untuk teknologi bahan makanan," jelasnya.

Menurut Purwiyatno, Fi Asia 2014 dapat memberikan kesempatan kepada para ahli teknologi pangan, pengolahan makanan, perusahaan makanan dan produsen untuk melihat inovasi dan kemajuan teknologi produksi yang terkait dengan pengembangan bahan makanan di dunia.

Event Fi Asia 2014 ini diyakini sangat bermanfaat, karena menurut Lena Prawira, VP on Program and Corporation GAPMMI, industri pengolahan makanan adalah salah satu cabang terkemuka industri manufaktur. Industri ini menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan PDB.

"Kami memperkirakan bahwa penjualan domestik tumbuh 6 persen menjadi Rp 790 triliun pada tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi 2013 sebesar Rp 745 triliun," kata Lena.

Sayangnya, lanjut Lena, produk makanan olahan impor secara terus-menerus mengalir dan menjadi alternatif baru bagi konsumen. Ini menjadi tantangan industri lokal. Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing ini adalah menemukan bahan-bahan makanan yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Untuk para pengusaha industri makanan, satu saluran untuk memenuhi pemasok yang tepat adalah melalui pameran dagang seperti Fi Asia ini," ucap Lena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com