Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Lembaga Survei Ketahuan Curang, Sentimen Positif ke Pasar

Kompas.com - 16/07/2014, 11:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Rilis audit Perhimpunan Survei dan Opini Publik (Persepi) terhadap sejumlah lembaga survei yang melakukan hitung cepat Pilpres 9 Juli 2014 lalu, diyakini tidak berdampak signifikan terhadap volatilitas sentimen pasar, sampai ada hasil rekapitulasi suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli 2014 mendatang.

Namun demikian, menurut Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, rilis Persepi akan membantu sentimen positif. “Namun, apakah 4 lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta benar-benar akan membuka diri secara transparan (fully disclosured)? Saya ragu,” katanya kepada Kompas.com, dihubungi Rabu (16/7/2014).

Ditanya mengenai apa yang akan terjadi jika empat lembaga tersebut tidak transparan, Tony menuturkan, hal tersebut justru akan mengguyur sentimen positif ke pasar. “Jika ketahuan mereka curang, pasar semakin yakin bahwa pemenangnya Jokowi-JK. Ini positif,” katanya.

Meskipun demikian, lanjut Tony, pasar masih menunggu dinamika penghitungan suara, hingga pengumuman resmi KPU dan dapat diterima kedua calon Presiden. “Namun tetap saja pasar masih harus menunggu KPU 22 Juli 2014, sebagai keputusan final,” ujar Tony.

Kemarin, Selasa (15/7/2014), Dewan Etik Persepi sudah mengaudit secara berturut-turut CSIS-Cyrus, Lingkaran Survei Indonesia, SMRC, dan Indikator Politik.

Pada malam harinya, Dewan Etik mengaudit Populi Center. Namun, hasil pemeriksaan Populi belum mau diungkap oleh Hamdi Muluk, Ketua Dewan Etik Persepi. Menurut dia, hasil keseluruhan secara resmi akan diumumkan pada Rabu ini (16/7/2014).

Informasi yang dihimpun Kompas.com, hasil audit terhadap lembaga survei yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pun akan dirilis secara resmi, sore ini. Seperti diketahui, Persepi akhirnya melakukan audit terhadap lembaga survei yang melakukan hitung cepat setelah terjadi perdebatan dalam hasil hitung cepat yang berbeda-beda.

Sebagian besar lembaga survei mengeluarkan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pasangan yang lebih unggul. Hanya Jaringan Survei Indonesia (JSI), Lembaga Survei Nusantara (LSN), Indonesia Research Center (IRC), dan Puskaptis yang mengeluarkan hasil berbeda yakni Prabowo-Hatta yang diunggulkan dalam pemilu berdasarkan hasil hitung cepat.
baca juga: "Investor Sudah Punya Persepsi Jokowi Menang..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com