Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Malaysia Airlines #MH17 Ditembak di Ukraina, Bursa Anjlok

Kompas.com - 18/07/2014, 07:52 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Bursa Asia anjlok di awal perdagangan Jumat (18/7/2014) dan terjadi penurunan imbal hasil US Treasury karena tekanan nilai tukar dollar AS, menyusul jatuhnya pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 di Ukraina pada Kamis (17/7/2014). Investor langsung mengambil posisi bertahan.

Insiden ini telah membawa bursa Wall Street ke posisi tersuram sejak 1 April 2014, setelah muncul kabar jatuhnya pesawat ini dan menewaskan semua orang di dalamnya. Siapa penembak pesawat ini belum dapat dipastikan tetapi penyebab jatuhnya pesawat diyakini karena tembakan rudal darat-udara.

"Prospek hukuman internasional lebih lanjut untuk Rusia di panggung dunia, jika memang jatuhnya pesawat yang Malaysia ada hubungannya dengan pasukannya, jelas mengejutkan kekuatan spekulatif yang segera mencari posisi defensif," kata Andrew Wilkinson, kepala analis pasar di Interaktif Broker LLC.

Bursa saham mendapat tamparan lain lagi pada satu jam terakhir perdagangan Kamis, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan Israel akan segera memulai serangan darat ke Gaza, Palestina.

Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4 persen. Bursa Nikkei mencatat rata-rata nilai saham Jepang turun 1,3 persen. The benchmark 10-tahun yield treasury mencapai 2,453 persen di Asia, lebih rendah dibandingkan di bursa AS yang pada Kamis ditutup pada level 2,475 persen.

Nilai tukar dollar AS stabil di level 101,21 yen setelah sempat turun 0,5 persen pada penutupan perdaganan Kamis, sebagai kerugian terbesar dalam sehari terhadap yen sejak April 2014.

"Sederhananya US Treasury yields menurun pada tingginya tekanan geopolitik yang menekan dollar dan yen, yang berkorelasi tinggi dengan imbal hasil," kata Masafumi Yamamoto, ahli strategi pasar Strategy Praevidentia di Tokyo.

Imbal hasil UST bergerak dalam arah yang berlawanan dengan harga obligasi yang naik karena investor mencari aset yang lebih aman.

Euro, yang telah kehilangan nilai tukar sekitar 0,9 persen terhadap yen sepanjang pekan ini, mendekati level nilai tukar terendah dalam lima bulan terakhir terhadap yen Jepang, ke level 136,715 yen per euro. Mata uang Uni Eropa ditutup dengan nilai tukar 1,315 dollar AS, level kurs terendah dalam satu bulan ini terhadap dollar AS.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah AS masih memperpanjang reli 0,6 persen ke level 103,85 dollar AS per barrel, setelah naik 2 dollar AS per barrel pada Kamis. Rusia merupakan pemasok sepersepuluh kebutuhan minyak mentah dunia.

Harga emas dunia juga turut melonjak sebagai salah satu safe haven. Pada perdagangan terakhir harganya naik 0,2 persen ke level 1.320,6 dollar per troy ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com