Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#MH17 Jatuh, Maskapai Diminta Tak Terbangi Wilayah Ukraina

Kompas.com - 18/07/2014, 12:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


LONDON, KOMPAS.com — Otoritas Keselamatan Penerbangan Eropa (Eurocontrol) menyatakan, Ukraina telah menutup wilayah udara di timur negara itu untuk semua penerbangan. Semua rencana penerbangan yang melewati rute tersebut ditolak.

Kebijakan tersebut terkait dengan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah itu. Sebanyak 298 orang tewas dalam peristiwa tersebut, yang diduga karena ditembak dengan rudal.

Mengutip BBC, Jumat (18/7/2014), juru bicara Departemen Transportasi Ukraina menyatakan, air traffic controller (ATC) di wilayah tersebut telah mengalihkan semua penerbangan yang harus melewati wilayah udara Ukraina.

Asosiasi Kokpit Eropa (ECA) yang mewakili 38.000 pilot Eropa menyatakan, rute yang dilewati pesawat MH17 merupakan rute paling umum bagi penerbangan menuju Asia Tenggara.

Maskapai Emirates menyatakan, penerbangan EK171 dari Dubai menuju Kiev telah kembali ke Dubai dengan alasan keselamatan terkait laporan terakhir mengenai MH17.

Sementara itu, Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menyatakan, maskapai penerbangan AS telah menyetujui untuk menghindari wilayah udara perbatasan Rusia dan Ukraina.

Adapun maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, menyatakan telah memutuskan untuk kembali dari wilayah udara Ukraina terkait dampak peristiwa tersebut. "Keselamatan penumpang adalah prioritas kami," ujar juru bicara Lufthansa.

Pernyataan senada dilontarkan maskapai penerbangan Virgin Atlantic Airways yang telah menjadwal ulang penerbangan-penerbangannya. British Airways menyatakan, penerbangannya tidak menggunakan wilayah udara Ukraina, pengecualian untuk layanan sehari antara Heathrow dan Kiev.

Maskapai penerbangan utama Korea Selatan, Korean Airlines dan Asiana Airlines, menyatakan bahwa mereka telah menghentikan penerbangan melewati wilayah udara Ukraina sejak 3 Maret lalu karena kekhawatiran keselamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com