Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pilpres Tentukan Laju Pergerakan Indeks

Kompas.com - 21/07/2014, 15:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penetapan hasil Pemilu Presiden pada 22 Juli 2014 besok bakal menjadi penggerak arah Indeks Harga Saham Gabungan. Indeks diproyeksikan menembus level psikologis 5.200 jika pasangan presiden-wakil presiden yang dikehendaki pasar resmi menjadi pemenang pilpres.

Riset Trust Securities memproyeksikan IHSG di rentang level dukungan di 4.990-5.058 dan resisten di level 5.112-5.150 pada pekan ini. Secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membentuk pola pergerakan batas atas dan batas bawah (bollinger bands). Indeks bakal bergerak di level 4.989-5.008 dan 4.917-4.918, yang masih memungkinkan IHSG mengalami pembalikan arah.

”Tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan, terutama jika hasil final KPU terhadap pilpres tidak sesuai dengan harapan dan kemungkinan munculnya data-data negatif perekonomian,” kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Sabtu (19/7).

Tim riset Mandiri Sekuritas menyatakan pengumuman atas hasil Pilpres 2014 menjadi puncak sentimen IHSG yang ditunggu pasar khususnya dilihat dari sentimen domestik. Hal itu pula yang mendorong masuknya modal investor asing hingga Rp 54,56 triliun tahun ini hingga akhir pekan lalu. Sepanjang tahun lalu, modal investor asing keluar dari pasar modal Indonesia senilai Rp 20 triliun.

Level psikologis

Kepala Riset Mandiri Sekuritas John Rachmat mengatakan, IHSG potensial reli besar hingga melampaui level 5.200 di akhir Juli ini. Meskipun demikian, IHSG akan terkoreksi pada periode Agustus-Oktober dengan tiga alasan utama di level 4.800-5.000.

Tiga alasan itu, yakni kubu yang kalah di pilpres akan membawa hasil pengumuman KPU ke Mahkamah Konstitusi. Lalu, besarnya defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan kedua tahun ini.

Alasan lainnya dari eksternal, pasar saham AS kemungkinan akan terkoreksi setelah kian jelasnya posisi Partai Republik menjadi mayoritas di Senat AS dalam pemilihan umum yang akan digelar dalam waktu dekat.

”Meskipun demikian, kami memprediksi IHSG akan menguat dan akan membuktikan dirinya sebagai pasar yang bullish (tumbuh) dalam beberapa tahun. Penguatan indeks akan terjadi mulai akhir Oktober dan akan berakhir di 5.550 pada akhir tahun ini,” kata John.

IHSG selama sepekan lalu menguat 54,42 poin (1,08 persen), masih lebih rendah dari pekan sebelumnya yang naik 126,77 poin (2,58 persen). Semua indeks utama mayoritas menguat dengan kenaikan tertinggi indeks IDX30 yang menguat 1,59 persen diikuti indeks LQ45 1,50 persen.

Secara sektoral, indeks di sektor properti melesat 4,23 persen diikuti indeks infrastruktur 2,86 persen dan indeks konsumer 1,24 persen. Sementara indeks perkebunan, perdagangan, dan pertambangan menjadi indeks sektoral yang turun masing-masing 2,67 persen, 1,11 persen, dan 0,19 persen.

Sentimen utama pekan lalu masih perkembangan rekapitulasi Pilpres 2014. Dari luar negeri, sentimen dipengaruhi perkembangan arah ekonomi AS pasca pidato Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen di depan Kongres AS. Kasus ditembaknya pesawat Malaysia Airlines di timur Ukraina juga berpengaruh.

Kedua sentimen eksternal itu pula yang berimbas pada tekanan atas nilai tukar rupiah. Setelah sempat menguat dan menembus level Rp 11.600 per dollar AS, nilai rupiah kembali melorot ke level Rp 11.706 per dollar AS pada akhir perdagangan pekan lalu. Riset Trust Securities memproyeksi nilai rupiah akan ada di level Rp 11.611-11.815 per dollar AS pekan ini. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com