Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Kadin: BUMN Pertambangan Tak Jadi "Leader" di Negeri Sendiri

Kompas.com - 22/07/2014, 14:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, BUMN pertambangan tidak menjadi tuan di rumah sendiri. Keberadaannya seolah-olah tergerus dengan menjamurnya perusahaan tambang asing yang, menurut dia, seperti jamur di musim penghujan.

"BUMN pertambangan ada kesan tidak diperlukan. BUMN pertambangan harus membayar royalti lebih tinggi dibanding perusaahaan asing. Akhirnya BUMN tidak bisa menjadi leader bagi usaha pertambangan," kata Suryo dalam sambutan Diskusi Kadin bertema "Sinergitas BUMN/D-Kadin Membangun Industri dan Penunjang di Daerah untuk Pemerataan Ekonomi" di JCC, Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Dia mengatakan, di luar BUMN pertambangan, keseluruhan sektor BUMN juga dinilai belum bisa membangun manusia Indonesia. Padahal, dari catatan Kadin, pembangunan ekonomi pemerintah yang dijalankan dengan konsep MP3EI sangat tidak menyentuh pembangunan sosial dan pembangunan manusia.

Dia menjelaskan, salah satu indikator tidak terbangunnya pembangunan manusia Indonesia adalah tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia yang masih rendah. "Sepersepuluh dibanding Singapura dan seperempat dibanding Malaysia," ujarnya.

Untuk itu, Kadin mengusulkan agar ke depan ada sinergitas antara BUMN/BUMD dengan pelaku usaha swasta. Hal tersebut dimaksudkan agar pembangunan yang dilakukan tidak hanya infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan sosial dan manusia sehingga tercipta pemerataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com