Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Energi dan BBM Menjadi Utang Politik Jokowi

Kompas.com - 23/07/2014, 12:09 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden tahun 2014, Selasa (22/7/2014). Pasangan nomor urut dua itu mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Mulai pukul 20.00 WIB, Ketua KPU, Husni Kamil Manik membacakan hasil penghitungan suara dari tiap provinsi dan luar negeri. Hasilnya, Jokowi-JK meraup 70.997.833 atau 53,15 persen dan unggul 8,4 juta suara dari perolehan Prabowo-Hatta yang sebanyak 62.576.444 atau mencapai 46,85 persen total suara sah.

Hitungan KPU memang sempat diwarnai penolakan dari kubu Prabowo. Namun menurut KPU, jika dalam 3x24 jam tim Prabowo-Hatta tak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), hasil ini langsung sah. 

Lupakan euforia kemenangan dan mari kita melihat ke depan. Sebab, setumpuk pekerjaan besar sudah menanti pemerintahan baru di bawah Jokowi-JK dalam lima tahun ke depan. Empat persoalan mendesak, yakni pangan, energi, infrastruktur, dan pasar bebas ASEAN, akan langsung dihadapi pasangan yang diusung empat partai politik tersebut. 

Belum lagi belasan janji Jokowi-JK semasa kampanye. Setidaknya, ada sembilan janji yang harus direalisasikan Jokowi-JK. Semuanya kini berubah menjadi utang politik yang wajib dibayar lunas pasangan ini, begitu kemenangan diraih.

Dari sekian deret tugas, ancaman krisis energi dan beban subsidi bahan bakar minyak (BBM), agaknya menjadi PR paling krusial dalam jangka pendek ini. "Presiden terpilih harus mengatasinya. Itu janji yang mereka ucapkan dan paling krusial," tandas Suryo B. Sulisto, Ketua Umum Kadin Indonesia, kemarin. 

Maklum, taksiran sementara, hingga Juli ini kuota BBM bersubsidi terpakai sekitar 67 persen dan  diperkirakan habis November 2014. Saat hal itu terjadi, pilihannya adalah menaikkan harga BBM atau menambah kuota

Persoalannya, dua pilihan itu sama-sama berisiko tinggi. Penambahan kuota BBM subsidi di tengah jalan perlu persetujuan  parlemen baru. Sementara pasangan ini hanya didukung sekitar 37 persen kursi DPR.

Jusuf Kalla, calon Wakil Presiden, sudah mengisyaratkan akan menaikkan harga BBM. Namun, menaikkan harga BBM bersubsidi bukan pilihan populer saat ini dan potensial memicu protes sosial. Padahal sebagai pemerintahan yang baru terbentuk, pasangan ini masih membutuhkan legitimasi besar dari masyarakat.

Sejauh ini belum tergambar bagaimana Jokowi-JK mengatasi berbagai persoalan tersebut. Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hendrawan Supratikno memastikan, empat masalah di atas akan menjadi fokus pertama pemerintahan baru, tanpa menjelaskan detil strateginya. (Adinda Ade Mustami, Agus Triyono, Dea Chadiza Syafina, Dikky Setiawan, Mimi Silvia, Rani Nossar, Risky Widia Puspitasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com