Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ancam Stop Mobil LCGC, Ini Komentar Menperin

Kompas.com - 24/07/2014, 14:01 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan pemerintah SBY yang mengembangkan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) tampaknya terancam tidak diteruskan oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Jokowi pernah mentah-mentah menolak adanya mobil LCGC. Sebab, selain menambah kemacetan, LCGC juga ternyata banyak "menenggak" BBM bersubsidi.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, jika LCGC tidak dilanjutkan, itu adalah hak dari pemerintahan yang akan datang. Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa program tersebut sulit dihentikan karena sudah ada investasi untuk pengembangan mobil tersebut.

"Kalau tidak dilanjutkan, itu hak pemerintah yang baru. Namun, itu agak sulit karena sudah ada investasi," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Hidayat mengklaim, sebenarnya kebijakan mobil LCGC saat ini sudah baik. Selain ramah lingkungan, mobil LCGC juga mampu menghemat penggunaan BBM sebesar 40 persen. Selain itu, mobil ini juga sangat bermanfaat untuk mencegah membanjirnya produk mobil luar negeri, terutama dari Thailand.

Jika mobil luar tersebut masuk, dampak yang paling besar terjadi ialah tidak berkembangnya industri otomotif Indonesia. Di sisi lain, selain harus impor mobil karena tingginya permintaan dalam negeri, pemerintah juga harus menanggung penggunaan BBM untuk konsumsi mobil impor tersebut.

Jadi, menurut Hidayat, jika LCGC dihentikan, akan ada dampak susulan yang besar. "Jika tidak dilakukan itu, nanti akan ada mobil impor bisa masuk untuk penuhi demand, konsumsinya BBM juga, dan industri komponen dalam negeri juga tidak akan berkembang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com