Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serapan Tenaga Kerja Menurun

Kompas.com - 24/07/2014, 22:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja Indonesia pada kuartal II 2014 bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut Kepala BKPM Mahendra Siregar, penurunan ini terjadi lantara situasi ketenagakerjaan Indonesia yang masih belum menunjukkan perbaikan. "Ini memang kami melihatnya iklim dan kondisi ketenagakerjaan belum membaik. Jadi apakah itu terkait dengan sektor yang memang lebih banyak memanfaatkan tenaga kerja secara umum, baik terampil maupun semi terampil. Jadi terpengaruh investasinya di Indonesia," kata Mahendra di kantornya, Kamis (24/7/2014).

Pada kuartal II 2014, serapan tenaga kerja Indonesia mencapai 350.803 orang, terdiri dari penyerapan di Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 268.553 orang dan di Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 82.250 orang.

Pada periode sama tahun lalu, serapan tenaga kerja mencapai 626.376 orang dengan rincian masing-masing PMA dan PMDN sebanyak 386.566 orang dan 239.810 orang. Mahendra berpendapat, seluruh pihak, tidak hanya pemerintahan baru, harus terus berupaya memperbaiki kondisi hubungan industrial maupun iklim ketenagakerjaan agar lebih kondusif. Perumusan upah, kata dia, dapat dikaitkan dengan peningkatan produktivitas.

"Sudah ada sembilan provinsi yang upah minimumnya di atas kehidupan layak. Itu tantangannya, bagaimana kita bisa terus meningkatkan kesejahteraan pekerja tapi juga memberi produktivitas dan daya saing yang baik kepada perusahan," ujar dia.

Menurutnya, kenaikan upah tenaga kerja seharusnya sejalan dengan meningkatan produktivitas. Sementara, Indonesia belum menerapkan sistem pengupahan semacam itu.

"Kita belum menerapkan sistem upah yang mengaitkan dengan peningkatan produktivitas. Kalau terus belum melakukan itu, maka angka penyerapan tenaga kerja belum bisa diperbaiki," ungkap Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com