Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkas Rantai Distribusi, Pemerintah Akan Kembangkan Pasar Agro

Kompas.com - 25/07/2014, 00:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rendahnya imbal hasil yang dinikmati petani dari usaha pertanian ditengarai disebabkan oleh panjangnya mata rantai distribusi. Di sisi lain, mata rantai yang panjang tersebut juga membuat harga di tingkat konsumen menjadi tinggi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, imbal hasil petani bisa ditingkatkan sehingga kesejahteraan mereka pun terangkat, dengan cara memangkas mata rantai distribusi.

“Keberpihakan Kementan bukan memberikan pupuk subsidi, melainkan kerja sama dengan Kemendag memotong mata rantai sehingga imbal hasil petani meningkat, kesejahteraan meningkat,” tekan Chairul di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Menurut Chairul, keberadaan pasar produk pertanian seperti yang dilakukan Kementan sangat penting karena banyak sekali mata rantai yang harus dilalui petani untuk sampai ke konsumen. Chairul menyatakan, inilah yang menyebabkan imbal hasil petani rendah, sementara harga konsumen mahal.

“Saya harap Kemendag dan Kementan memotong mata rantai menjadi semakin pendek. Waktu saya jadi Ketua KEN, saya menemukan misal harga di petani X sama dengan 1, harga di konsumen bisa sampai empat kalinya. Harapannya, jika ada pasar agro seperti ini, bukan lagi X sama dengan 1 menjadi 4, melainkan X sama dengan 1 menjadi maksimal dua kali lipatnya,” ujar Chairul.

Salah satu langkah konkretnya adalah dengan membuka pasar agro. Namun, di kota-kota besar, pasar agro ini sangat sulit dilakukan karena terhambat harga tanah yang tinggi. Sebab, kata Chairul, margin keuntungan pertanian tidaklah tinggi.

“Dengan margin yang kecil, tidak mungkin bikin pasar besar di tengah Ibu Kota. Upaya Kementan ini, saya apresiasi, saya mendukung penuh,” kata Chairul.

Sejauh ini, potensi domestik konsumen produk pertanian mencapai 250 juta orang. Dengan pertambahan penduduk tiap tahun sekitar 1,6 persen, artinya akan ada peningkatan demand. “Tiap tahun kita membentuk Singapura baru, tiap tahun terbentuk 4 juta demand baru,” imbuhnya.

Di sisi lain, sering kali pelaku pertanian melupakan bahwa naiknya pendapatan masyarakat mendorong perubahan gaya hidup. Tentu saja, ini akan menuntut produk pertanian yang semakin berkualitas dan jumlah yang banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com