Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Perusahaan Investasi Bidik Asia Tenggara

Kompas.com - 28/07/2014, 11:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com - Tak sedikit perusahaan investasi yang mengalihkan perhatian ke Asia Tenggara untuk menuai kesempatan di kawasan ini. Kondisi makroekonomi yang memadai seperti bertumbuhnya masyarakat kelas menengah dipandanag menjadi motor penggerak pertumbuhan bisnis di Asia Tenggara.

"Kami pikir untuk bisnis konsumer di kawasan Asia Pasifik sangat menyenangkan. Memanfaatkan pendapatan yang meningkat, peningkatan masyarakat kelas menengah di Malaysia, Singapura, dan Indonesia, anda dimungkinkan berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain," kata Senior Partner dan Kepala Wilayah Asia Pasifik Headland Capital Partners Paul C W Kang seperti dikutip dari Channel News Asia pekan lalu.

Kang memberi contoh bisnis yang dilakukan di Singapura dan Malaysia kemudian melakukan penetrasi ke Indonesia. Contoh lain adalah bisnis makanan yang sangat kuat di Malaysia yang akan merambah Indonesia kemudian Myanmar. "Saya rasa pola semacam itu sangat menarik," ujar Kang.

Namun demikian, dengan meningkatya perhatian ke Asia Tenggara dan Singapura, iklim investasi di kawasan tersebut menjadi sangat kompetitif. Perusahaan menyoroti kebutuhan menambah nilai terhadap perusahaan yang akan ditanamkan modalnya. Salah satu upaya yang kerap dicari adalah suksesi, khususnya bagi perusahaan yang sudah cukup lama berdiri, misalnya di Singapura.

"Kami melihat peningkatan jumlah perusahaan yang pendirinya memilik anak, atau generasi kedua yang memiliki masalah dengan generasi ketiga yang ingin mengambil alih usaha," jelas Managing Director Southern Capital Group Eugene Lai.

Perusahaan investasi menyatakan salah satu tantangan berusaha di Asia Tenggara adalah kawasan tersebut adalah kawasan tersebut merepresentasikan lebih dari satu entitas. Sehingga, membangun jejaring di pasar ini sangat penting guna bekerja dengan efektif dengan tim manajemen lokal dan untuk menumbuhkan bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com