Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Salatiga Lulusan SMA Kalahkan Insinyur Oxford di Lomba Desain Komponen Jet

Kompas.com - 28/07/2014, 18:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Bangsa Indonesia tak boleh kehilangan semangat sebagai bangsa yang kreatif dan inovatif. Lihatlah, pemuda lulusan sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA-SMK) asal Salatiga ini mampu mengalahkan insinyur-insinyur dunia. Sungguh, kekayaan bangsa ini tidak terletak pada sumber daya alamnya, tapi pada sumber daya manusiannya. 

Arfian Fuadi (28) dan Arie Kurniawan (23), kakak beradik asal Salatiga, menyabet juara pertama dalam "3D Printing Challenge" yang diadakan General Electric (GE) tahun ini. Tidak cuma itu, dalam kompetisi tersebut, karya Arfian dan Arie berhasil mengalahkan karya insinyur lulusan universitas terkemuka dunia. 

"Arfian dan Arie berhasil mendesain jet engine bracket  yaitu salah satu komponen untuk mengangkat mesin pesawat terbang yang paling ringan dari komponen serupa yang pernah dibuat di dunia. Bahkan, mereka berhasil mengalahkan peserta dengan gelar Ph.D dari Swedia yang menyabet peringkat kedua dan insinyur lulusan University of Oxford yang meraih juara ketiga," ujar Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia, Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Dua pemuda lulusan SMA Negeri 7 Semarang dan SMK Negeri 2 Salatiga, Jawa Tengah, ini berhasil menyisihkan 700 karya dari 50 negara peserta yang mengikuti kompetisi tersebut.

Keunggulan jet engine bracket yang didesain Arfian dan Arie adalah komponennya yang hanya berbobot 327 gram atau 84 persen lebih ringan dari pascaproses pembuatan cetak biru atau prototipe Jet engine bracket saat ini yang seberat 2 kilogram.

Jualan Susu dan Tukang Tambal Ban

Apa yang dicapai Arfian dan Arie dalam kancah internasional tidak terjadi tiba-tiba. Sebelum berkecimpung di dunia desain engineering  mereka adalah pedagang susu dan tukang tambal ban. 

Kehidupan ekonomi  keluarga yang tidak mencukupi membuat mereka harus bekerja apa saja untuk mendapatkan penghasilan.  

“Rumah sudah hampir rubuh jadi kita butuh kerjaan. Dari kecil memang kita diwajibkan berwirausaha, bahkan pernah jualan susu, pernah juga jadi tukang tambal ban,” kata Arie kepada kompas.com

Lucunya, kalau lah boleh dibilang begitu, baik Arfian dan Arie tak memiliki latar belakang akademis di dunia desain engineering. Arfian yang lahir pada 2 Juli 1986 lulusan SMA, sedang Arie yang lahir pada 11 Juli 1991 lulusan SMK jurusan otomotif.

Arfian lah yang pertama-tama tertarik dengan dunia ini. Ia semata-mata hobi, belajar sendiri dengan meminjam komputer milik sepupunya. Komputer adalah barang yang amat mewah yang tidak mungkin mereka miliki. 

“Dulu ketika masih sekolah, sering pinjam komputer sepupu untuk belajar. Tapi minjem-nya kalau sepupu sudah tidur,” kata dia. 

Arie mengenal desain engineering dari kakaknya. Arie mengaku secara akademis dirinya tidak cemerlang di bangku sekolah. Ia mengalami kesulitan memahami setiap pelajaran. Kata dia, materi pelajaran di sekolah kebanyak disampaikan dalam bentuk teori tanpa praktik. Siswa di kelas hanya membayangakan apa yang diajarkan oleh guru.

Proyek pertama senilai Rp 90 ribu

Mereka bercerita, proyek pertama membuat desain dimulai dari seringnya mengunjungi salah satu situs tempat para klien mereka berkumpul dan berbincang di dunia maya.

Pada tahun 2005, proyek pertama yang mereka kerjakan adalah membuat jarum untuk alat ukur yang berfungsi sebagai alat medis. Pemesannya adalah perusahaan asal Jerman. Mereka mendapat honor perdana sebesar 10 dollar AS atau sekitar Rp 90 ribuan kala itu. 

Sejak proyek pertama itu, mereka terus mendapat permintaan untuk membuat desain-desain alat-alat lain yang semakin canggih. Bahkan, mereka sempat ditawari membuat senjata namun mereka menolak karena senjata dapat digunakan untuk tindakan kriminal. 

Selanjutnya, mereka juga pernah membuat desain pesawat ringan yang dipesan oleh perusahaan asal Amerika Serikat. Mereka mendapat bayaran ribuan dollar dari proyek itu. 

Mereka kini adalah pemilik usaha Dtech Engineering, bisnis jasa desain yang mendunia. Mereka melayani pemesanan desain tiga dimensi dari seluruh penjuru bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com