Sementara itu, Pertamina mengatakan, kebijakan tidak menjual Premium bersubsidi tersebut merupakan langkah yang diambil Pertamina dalam rangka mengurangi atau membatasi konsumsi BBM bersubsidi. Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, pembatasan konsumsi BBM harus dilakukan karena dikhawatirkan kuoto BBM tahun ini tidak bisa mencukupi kebutuhan yang terus meningkat.
"SPBU di jalan tol, nanti tidak akan mejual Premium bersubsidi, kita siapkan substitusinya seperti Pertamax. Setelah Lebaran (berlakunya), di seluruh tol di Indonesia Dari 46 juta kilo liter kuota Pertamina sampai Juli sudah direalisasikan 22,9 juta kilo liter. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan menyatakan tidak akan ditambah kuotanya, Jadi nanti ada aksi pengendalian BBM, supaya tercukupkan," kata Hanung.
Selain tidak menjual BBM bersubsidi di SPBU jalan Tol, pemerintah juga berencana mengurangi pasokan solar dan premium ke SPBU. Pengurangan BBM tersebut bahkan bisa mencapai 20 persen bagi Premium.
"Jadi nanti di tiap SPBU nanti kita kurangi premiumnya 20 persen, solar juga kita kurangi. Karena kalau tidak kita lalukan solar habis November, dan premium Desember," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.