Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Pengusaha Souvenir "Clay Tepung" di Salatiga

Kompas.com - 01/08/2014, 10:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Tepung adalah tepung, jamaknya dipakai untuk membuat adonan makanan. Tapi tahukah anda, tepung juga bisa diolah menjadi salah satu barang kerajinan yang menarik dan bernilai ekonomi tinggi.

Di tangan Joyce (40), warga Jalan Menur nomor 4, Kecamatan Sidorejo, Salatiga ini, tepung bisa disulap menjadi aneka model patung, gantungan munci, hiasan kulkas dan aneka souvenir menarik lainnya.

Joyce yang mempunyai latar belakang pendidikan farmasi ini menemukan clay alternatif yang terbuat dari tepung. Istilah clay sebenarnya berarti tanah liat. Dalam dunia handycraft kata clay merujuk pada malam, salah satu bahan yang liat dan mudah dibentuk.

Namun Joyce "mengakali" materi clay dengan clay tiruan yang menggunakan bahan seperti tepung maizena, lem kayu, pengawet makanan natrium benzoat. "Saya menyebutnya dengan istilah clay tepung. Kalau diwarnai sekilas menyerupai malam (lilin mainan)," kata Joyce, yang menaungi bisnis handycraft di bawah bendera Rumah Kreativitas JOY ART, pekan lalu.

Adonan clay tepung berwarna putih ini wujudnya lunak. Sehingga, kontur yang kenyal atau liat ini mudah dibentuk. Untuk itu, pembentukan kreasi ini tidak memerlukan cetakan, cukup dibentuk menggunakan tangan saja (handmade).

Dengan adonan clay ini, dia dapat membuat aneka kreasi sesuai dengan imajinasi atau keinginan sesukanya.  Sedangkan untuk pewarnaannya, bisa menggunakan pewarna makanan, cat air, cat poster maupun cat acrylic. 

Kompas.com/ Syahrul Munir Di tangan Joyce (40), warga Jalan Menur nomor 4, Kecamatan Sidorejo, Salatiga ini, tepung bisa disulap menjadi aneka model patung, gantungan munci, hiasan kulkas dan aneka souvenir menarik lainnya.
"Dalam bisnis kita harus cermat menangkap peluang. seperti kemarin piala dunia, kita membuat kreasi Clay tepung bertema World Cup 2014 berupa patung mascot World Cup dan pemain bola, gantungan kunci, hiasan (magnet) kulkas, hiasan pulpen," ungkap Joyce.

Ia menjual produk bertema World Cup tersebut dengan harga bervariasi, tergantung pada model dan ukurannya. Sebagai contoh, untuk kreasi patung dengan tinggi sekitar 10 cm, harga berkisar dari Rp 35 ribu hingga Rp 75 ribu. Untuk kreasi gantungan kunci dan magnet kulkas Rp 12 ribu - Rp 25 ribu. Kreasi pulpen harga Rp 10 ribu - Rp 12 ribu. "Kalau omzet, tidak tentu ya mas. Fluktuatif, kadang ramai kadang sepi," kata dia.

Bergelut di bisnis kerajinan ini, Joyce mengaku modal awal yang dikeluarkannya hanya sekitar Rp 500 ribu,  karena bahan clay tepung ini adalah bahan yang murah dan mudah didapat di pasaran. Kreativitas Joice dalam mengolah clay tepung ini juga tidak membutuhkan peralatan yang mahal atau impor, cukup memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah.

"Saya dari awal punya prinsip tidak mau tergantung pada peralataan yang mahal atau impor. Sebagai contoh, saya hanya membutuhkan alat bantu dari sedotan yang ujungnya dipotong setengah lingkaran untuk membentuk mulut. Tusuk gigi untuk membuat lubang-lubang. Pisau untuk membuat sayatan dan pipa paralon atau gelas untuk menggilas," ungkap Joyce.

Bisnis handycraft dari clay tepung ini sangat menggiurkan. Bahkan, Joyce rela hengkang dari pekerjaan tetapnya sebagai dosen dan beralih profesi sebagai pengusaha. Demi pemasaran produk ini, dia lebih banyak melakukan transaksi online, sehingga pemesan tidak hanya terbatas dari dalam kota, tetapi juga banyak dari luar kota.

Kompas.com/ Syahrul Munir Di tangan Joyce (40), warga Jalan Menur nomor 4, Kecamatan Sidorejo, Salatiga ini, tepung bisa disulap menjadi aneka model patung, gantungan munci, hiasan kulkas dan aneka souvenir menarik lainnya.
"Saya memulai bisnis ini sejak tahun 2008, setelah saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) YAPHAR, Semarang. Pada awalnya banyak yang sinis, bahkan keluarga saya sendiri awalnya tidak setuju saya bekerja dibidang ini. Tapi menurut saya, setiap bidang pekerjaan punya kelebihan dan keunikan masing masing," ungkap Joyce.

Saat ini, Joyce tidak hanya membuat dan menjual kerajinan clay tepung. Dengan dibantu dua orang pegawai, dia juga melayani pesanan pembuatan souvenir dengan materi lain seperti lilin, fiberglass, gypsum, kreasi cangkang telur dengan dekorasinya menggunakan chocolate clay dan fondant (palstic icing).

"Kami juga membuka kursus kreativitas bagi anak-anak maupun dewasa. Tidak hanya terbatas pada kerajinan, tapi juga produk makanan seperti cookies," ujar Joyce.

Cerita dari ruang perustakaan
Keberhasilan Joyce sebagai pengusaha kerajinan clay tepung tidak lepas dari backgroud-nya dalam bidang farmasi yang sejak awal dia geluti. Lulusan sarjana farmasi UGM ini pernah tercatat sebagai staf penelitian dan pengembangan di Sekolah Santa Laurensia, Serpong Tangerang dan terakhir sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (Stifar) "Yaphar" Semarang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com