Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Puasa dan Lebaran, Inflasi Juli Hanya 0,93 Persen

Kompas.com - 04/08/2014, 11:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melansir indeks harga konsumen Juli 2014 sebesar, 0,93 persen, inflasi tahun kalender sebesar 2,94 persen, inflasi tahun ke tahun (yoy) 4,53 persen, inflasi komponen inti 0,52 persen, dan inflasi komponen inti yoy 4,64 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK) yang dipantau, seluruh kota mengalami inflasi. “Tidak ada yang deflasi tapi hasilnya 0,93 persen,” kata Suryamin, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (4/8/2014).

Inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 2,29 persen, dan inflasi terendah terjadi di Maumere sebesar 0,13 persen. Inflasi Juli 2014 jika dibandingkan 5 tahun belakangan bukanlah yang terendah. Suryamin menuturkan, inflasi Juli 2009 hanya 0,45 persen, inflasi Juli 2011 sebesar 0,64 persen, dan inflasi Juli 2012 sebesar 0,7 persen.

Namun demikian, dia menyatakan secara umum indeks harga konsumen Juli 2014 masih tergolong rendah, karena pada bulan Juli ada momen puasa dan Lebaran.

“Ini keberhasilan pemerintah mengendalikan inflasi. Pengendalian dilakukan jauh sebelum bulan puasa, 2-3 minggu dirapatkan di mana ada gejolak, dilakukan pengendalian oleh pemerintah,” jelasnya.

Inflasi Juli 2014 dipengaruhi utamanya oleh kelompok bahan makanan sebesar 1,94 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 1 persen. Sandang mengalami kenaikan 0,85 persen, sementara transportasi dan jasa komunikasi naik 0,88 persen.

Suryamin mengatakan, tiga kelompok terakhir tersebut memberikan andil cukup signifikan terhadap inflasi karena Lebaran. Banyak orang membeli makanan jadi, membeli sandang, serta melakukan komunikasi serta perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com