Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Garuda VS Dirut PT KAI, Siapa yang Paling Cocok jadi Menhub?

Kompas.com - 05/08/2014, 07:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pasca beredarnya foto Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan yang tertidur di kursi gerbong KA Ekonomi dan menuai respons yang luas. Bahkan dia digadang-gadang bisa menjadi Menteri Perhubungan (Menhub) pada pemerintahan Jokowi-JK.

Sementara itu, CEO Garuda Indonesia juga dinominasikan menjadi Menteri Perhubungan seiring dengan kesuksesannya memperbaiki kinerja maskapai pelat merah itu. Hingga beberapa waktu lalu, Garuda Indonesia menempati peringkat ke-7 maskapai penerbangan terbaik di dunia.

Peneliti Kebijakan Publik Perkumpulan Prakarsa Ach Maftuchan menilai Jonan pantas menjadi Menhub karena telah berhasil melakukan berbagai macam perbaikan dari sisi pelayanan maupun infrastruktur perkeretaapian.

Namun, CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar pun juga dinilai telah berhasil melakukan perbaikan kualitas pelayanan Garuda hingga mencapai standar dan prestasi saat ini. Antara Jonan dan Emir, sebenarnya siapakah yang lebih cocok mengisi pos Menhub?

"Jika dua itu pilihannya, Pak Jonan lebih layak (menjabat Menhub)," kata , Senin (4/8/2014). Lebih lanjut, Maftuchan mengungkapkan pilihannya itu tanpa bermaksud mengecilkan peran Emir sebagai Dirut Garuda.

Ia menyebutkan, ada beberapa isu yang sedikit banyak mempengaruhi penilaian publik atas Emirsyah. Untuk itu, Emirsyah Satar dinilai perlu melakukan klarifikasi. "Jika membandingkan soal kinerja keduanya, memang perlu indikator yang sama," papar Maftuchan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com