Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2014 Melambat

Kompas.com - 05/08/2014, 14:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pertumbuhan ekonomi RI kembali melambat, di mana pada kuartal II-2014 berada di level 5,12 persen. Padahal setahun sebelumnya, ekonomi RI tumbuh 5,81 persen.

Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti, menyatakan telah memprediksikan ekonomi RI pada kuartal II-2014 hanya tumbuh di kisaran 5,15 persen. Dia menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi RI pada periode ini hanya tumbuh 5,12 persen.

“Kita melihat, walaupun konsumsi rumah tangga masih di atas 5 persen, namun tidak akan lebih besar dari kuartal I-2014. Meskipun ada pemilu, tapi dampaknya ada lag, dan baru akan terlihat di kuartal berikutnya,” kata dia kepada Kompas.com, Selasa (5/8/2014).

Selain konsumsi rumah tangga yang tidak sederas kuartal pertama, Destry mengatakan investasi belum begitu besar buntut ketidakpastian politik. Sebagaimana diberitakan, kubu Prabowo-Hatta menggugat hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum yang memenangkan pasangan no.2 Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Di sisi lain, realisasi belanja pemerintah sebut Destry masih sangat moderat. Begitu pula dengan nilai ekspor RI yang masih tertekan, menyusul kebijakan hilirisasi mineral tambang. Di sisi lain impor masih kencang, memenuhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa pagi, merilis, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2014 mencapai 5,12 persen bila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu. Adapun secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq) tumbuh 2,47 persen.

Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II 2014 Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp 2.480,8 triliun. Sementara itu, nilai PDB Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku (Harga konstan 2000) mencapai Rp 724,1 triliun. “Pada kuartal II 2014, semua sektor ekonomi mengalami peningkatan, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang masih minus,” kata Kepala BPS Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com